Please, Jangan Mendikte Jokowi soal Calon Panglima TNI

Please, Jangan Mendikte Jokowi soal Calon Panglima TNI
Syaifullah Tamliha. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengharapkan proses pergantian Panglima TNI tak harus disertai upaya mendikte Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memilih figur dari matra tertentu. Menurutnya, upaya untuk mendorong Presiden Jokowi agar memilih calon Panglima TNI dari matra tertentu justru patut dicurigai.

“Itu kan hak preogratif presiden, yakin kalau ada arah ke matra lain patut dicurigai apakah berkeinginan untuk mengadu-adu sesama matra di TNI?” kata dia di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, apakah nantinya Presiden Jokowi akan memilih Panglima TNI dari matra udara, hal tersebut akan ditentukan pada kebutuhan dan tantangan angkatan bersenjata ke depan. Namun, kata Syaifullah, keputusan terakhir tetap pada presiden.

“Kalau menghendaki AU misalnya, ya silakan itu hak preogratif presiden. Nanti akan dikirim ke DPR, kemudian akan dibawa ke paripurna. Kemudian dibawa ke Komisi I untuk dilakukan capable test terhadap calon Panglima TNI,” papar dia.

Syaifullah menambahkan, Presiden Jokowi pasti akan memiliki pertimbangan sendiri dalam menentukan calon Panglima TNI. Sebab, tantangan ke depan tidak hanya diukur untuk dua atau tiga tahun saja.

“Tetapi yang harus diukur itu 50 sampai 100 tahun yang akan datang,” ucapnya.

Menurut Syaifullah, jika pertimbangan Presiden Jokowi adalah untuk kepentingan soal pemilu, tentu figur Panglima TNI yang lebih tepat dari TNI AD. “Soalnya yang bersentuhan langsung kan AD,” ucapnya.

Tapi, bila melihat tantangan bagi Indonesia yang sedang mengembangkan pesawat bersama Korea Selatan, maka figur yang lebih tepat adalah dari TNI AU. Demikian pula jika orientasinya pada poros maritim, maka figur yang tepat dari TNI AL.

Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengharapkan proses pergantian Panglima TNI tak harus disertai upaya mendikte Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News