PLN Butuh Kepastian Margin 8 Persen

PLN Butuh Kepastian Margin 8 Persen
PLN Butuh Kepastian Margin 8 Persen
JAKARTA - Hingga saat ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih belum mendapatkan kepastian dari DPR RI perihal besaran margin pada APBN-P 2010. Hanya saja, Direktur Keuangan PLN, Setio Anggoro Dewo, kepada wartawan, Rabu (21/4), mengatakan bahwa PLN membutuhkan persetujuan margin sebesar 8 persen pada tahun 2010 ini.

Setio mengatakan, PLN membutuhkan margin usaha dalam jumlah besar untuk membiayai berbagai proyek percepatan mengatasi persoalan listrik yang terjadi saat ini di seluruh Indonesia. Selain itu, manfaat margin yang besar adalah dapat menjadi modal awal bagi perusahaan plat merah tersebut untuk mendapatkan pinjaman dari pasar, bahkan kemudahan untuk penerbitan obligasi.

"Pembangunan kelistrikan kita membutuhkan biaya yang cukup besar. Dengan margin 8 persen, kita bisa merangkul pasar. Namun sampai saat ini masih belum ada putusan soal margin. Soalnya tadi masih dibahas juga soal kisaran margin antara 5, 6, 7 sampai 8. Kita berharap di angka 8," kata Setio, saat jeda rapat dengar pendapat PLN dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta.

Untuk kelancaran proses pinjaman ke bank, baik bank daerah apalagi nasional bahkan internasional, dikatakan Setio, masih harus menunggu kepastian besaran margin yang disepakati antara pemerintah dengan legislatif. Sementara, dengan target pendapatan PLN tahun 2010 mencapai Rp 160 triliun dan laba sebesar Rp 12 triliun, besaran margin itu, kata Setio pula, cukup  berpengaruh besar dalam realisasinya. "(Dengan) margin usaha sebesar 8 persen tersebut, kisaran subsidi antara Rp 48 sampai 52,5 triliun," katanya pula.

JAKARTA - Hingga saat ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih belum mendapatkan kepastian dari DPR RI perihal besaran margin pada APBN-P 2010.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News