Polair Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Perairan Batam

Polair Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Perairan Batam
Ilustrasi anggota Polair sedang melakukan patroli. (ANTARA/HO-Humas Polda NTB)

jpnn.com, BATAM - Polisi Air (Polair) Baharkam Polri merespons cepat perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menindak pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Hasilnya, dua orang terduga pelaku TPPO ditangkap dan enam pekerja migran berhasil diselamatkan. Polisi air juga terus meningkatkan patroli di kawasan perairan Indonesia.

Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Indra Miza mengatakan upaya penangkapan terhadap pelaku TPPO merupakan hasil dari pengumpulan informasi dari masyarakat.

"Seiring perintah Bapak Presiden, kami terus begerak termasuk bukti nyata dengan program Polisi RW Polair yang dekat dengan masyarakat khususnya masyarakat pesisir pantai," kata dia dalam siaran persnya, Minggu (4/6).

Berkat kedekatan dengan masyarakat itu, mereka bersama-sama mengungkap kasus yang merugikan masyarakat dan mengancam jiwa tersebut.

Satu terduga pelaku atas nama Muhammad David, di Perairan Magcobar, Batam, Kepri, yang ditangkap pada Rabu, 31 Mei 2023 lalu.

Penangkapan dan pemberhentian dilakukan oleh sea reader KP Bisma-8001.

Direktur Kepolisian Perairan Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Mohammad Yassin Kosasih menambahkan penangkapan bermula ketika KP Bisma-8001 menerima informasi dari masyarakat terkait adanya kegiatan kapal tanpa nama yang memuat pekerja migran Indonesia.

Polair Baharkam Polri menggagalkan penyelundupan pekerja migran yang akan dikirim ke Malaysia melalui perairan di Batam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News