Polisi dari Mabes Sampai Polsek Diminta Kawal Program NU

Polisi dari Mabes Sampai Polsek Diminta Kawal Program NU
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Ketum PBNU Said Aqil memantau vaksinasi massa. Foto: dok Humas Polri

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meninjau kegiatan vaksinasi massal di Yayasan Al-Mahbubiyah, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (7/7).

Vaksinasi massal untuk mempercepat herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap Covid-19 itu berkat kerja sama dengan TNI, Polri dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta.

"Ini merupakan rencana akselerasi percepatan vaksinasi dan hari ini kami bisa laksanakan kerja sama dengan NU," kata Sigit saat meninjau kegiatan tersebut.

Untuk mempercepat akselerasi herd immunity yang ditargetkan pemerintah, seluruh jajaran TNI dan Polri diminta menggandeng seluruh warga NU di Indonesia menggelar vaksinasi massal.

Polisi yang ada di mabes, polda, polres, hingga polsek pun diminta mengawal setiap kegiatan vaksinasi bersama NU di daerah.

"Kerja sama ini tidak hanya berbatas hanya di pusat, tetapi di seluruh Indonesia di mana NU berada. Kami sudah perintahkan kepada seluruh jajaran kami untuk bisa kerja sama," ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Dengan adanya kerja sama dengan NU se-Indonesia, Sigit optimistis target pemerintah untuk menciptakan kekebalan kelompok dapat berjalan sebagaimana telah ditargetkan.

"Kemarin di awal Juli satu juta (per hari), mungkin di akhir Juli dan Agustus bisa masuk jadi dua juta. Kemudian selanjutnya Oktober dan November juga bisa dilaksanakan tiga juta per hari," kata Sigit.

Polisi yang ada di mabes, polda, polres, hingga polsek pun diminta mengawal setiap kegiatan vaksinasi bersama NU di daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News