PolMark Indonesia: Partai Amanat Nasional Butuh Sosok Seperti Cristiano Ronaldo

PolMark Indonesia: Partai Amanat Nasional Butuh Sosok Seperti Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo. Foto: AFP

jpnn.com, SEMARANG - Lembaga survei PolMark Indonesia menyebut elektabilitas Partai Amanat Nasional atau PAN di 73 daerah pemilihan mencapai 5,9 persen. Namun, partai berlambang matahari putih itu diminta tak berkecil hati karena masih ada waktu untuk comeback.

"Hasil survei 73 dapil ini sangat berguna untuk menggambarkan kenyataan politik Indonesia berdasar detail kenyataan-kenyataan politik lokal," kata CEO PolMark Indonesia, Eep Syaifulloh Fatah dari PolMark Indonesia, di hadapan kader PAN pada forum Pikiran, Akal, dan Nalar di Hotel Grand Arkenso, Kota Semarang, Rabu (13/3).

Berdasarkan survei lembaganya, dari ke-16 parpol yang bertarung, PAN berada di posisi ke-6 atau setingkat di bawah Partai Demokrat yang meraih angka 6,9 persen dan satu peringkat di atas NasDem yang mengantongi 5,6 persen.

Sebagai partai yang berpengalaman, Eep berujar supaya PAN tak lekas patah arang. Terlebih, partai bikinan Amin Rais cs itu dianggap memiliki caleg dan kader yang mumpuni. "Orang-orang yang berpengalaman berpolitik dengan mengunakan pikiran, akal, dan nalar, untuk memenangkan Pemilu 2019," tegasnya.

Di momen yang tinggal hitungan beberapa hari saja sebelum masa pencoblosan, PAN, masih bisa bangkit.

Analogi Eep, PAN berpeluang menjadi Juventus yang menjamu Atletico Madrid saat laga lanjutan 16 Besar Liga Champions, Rabu (13/3). Sebelum pertandingan leg kedua itu, Juventus ketinggalan agregat 0-2. Namun, di leg kedua, anak asuh Massimiliano Allegri menang 3-0 berkat hat-trick Cristiano Ronaldo atau CR7. Juve pun lolos ke perempat final.

"Apa yang mau saya katakan, klub yang menang di awal belum tentu menang di akhir. Namun, membalikan keadaan diperlukan orang seperti CR7, artinya modal survei, pidato, dan semangat tidak akan pernah cukup memenangkan kontestasi," imbuhnya.

Sosok seperti CR7 inilah yang PAN butuhkan. Figur yang mampu bekerja ekstra, seperti datang ke latihan lebih awal, pulang terakhir. Menendang bola ke gawang ratusan kali sekali latihan. Lalu, masih menghabiskan waktu sekitar sejam di gym. Terpenting, semua itu bukan untuk pamer tetapi karena kebutuhannya.

Survei menunjukkan Partai Amanat Nasional hanya meraih 5,9 persen di 73 daerah pemilihan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News