Polri Beber Rekam Jejak Buronan Bom Bali I, Ternyata Zulkarnaen Juga Otak Peledakan Sejumlah Lokasi

Polri Beber Rekam Jejak Buronan Bom Bali I, Ternyata Zulkarnaen Juga Otak Peledakan Sejumlah Lokasi
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan. Foto: ANTARA/HO-Humas Polri

jpnn.com, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menangkap Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdurahman. Dia merupakan buronan kasus ledakan Bom Bali I pada 2001.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menuturkan, selain terlibat dalam aksi bom yang menggemparkan dunia kala itu, Zulkarnaen juga terlibat beberapa aksi teror lainnya.

“Dia ini pimpinan Askari Markiah Jemaah Islamiyah (JI) yang merupakan pelatih akademi militer di Afganistan selama tujuh tahun,” ujar Ahmad kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (14/12).

Selanjutnya, Zulkarnaen menjadi perancang aksi kerusuhan di Ambon, Ternate, dan Poso pada 1998 sampai 2000.

“Yang bersangkutan juga otak dari peledakan kediaman Duta Besar Filipina di Menteng, Jakarta Pusat pada 1 Agustus 2000, lalu otak peledakan gereja pqda malam Natal 2000,” urai Ahmad.

Keterlibatan lainnya yakni pada kasus Bom Bali I pada 2001, lalu pengeboman Hotel Mariott pada 2003, bom Kedubes Australia pada 2004, dan terakhir Bom Bali II pada 2005.

“Jadi, dia ini sudah menjadi buronan selama 18 tahun,” tambah Ahmad.

Diketahui bahwa Zulkarnaen ditangkap di Lampung pada Kamis (10/12) malam.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menangkap Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdurahman. Dia merupakan buronan kasus ledakan Bom Bali I pada 2001.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News