Port Dickson

Oleh Dahlan Iskan

Port Dickson
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Gosip permusuhan itu langsung reda. Mahathir Mohamad tiba-tiba turun gunung. Ke Port Dickson. Tanggal 8 kemarin. Ikut kampanye. Untuk Anwar Ibrahim.

Posisi Anwar sebenarnya sudah cukup kuat. Enam lawannya (bukan lima seperti disway lalu) tergolong ringan.

Biarpun itu Mohd Saiful Bukhari Azlan. Yang dulu mengadukan Anwar. Sebagai korban disodomi. Sampai Anwar masuk penjara. Dan sempat hancur karier politiknya.

Saiful maju sebagai caleg independen. Ia mengaku tidak dibayar siapa pun. Bukan untuk menjegal Anwar.

Tapi memang aneh. Mengapa tiba-tiba maju di dapil Port Dickson. Yang bukan basisnya –kalau pun punya basis.

Waktu mengadu disodomi dulu umur Saiful baru 23 tahun. Kini sudah 33 tahun. Sudah punya dua anak.

Yang juga sudah beda: di dahinya tidak terlihat lagi dua noktah bayangan hitam. Yang dulu mengesankan ia rajin sekali bersujud. Kini wajahnya klimis. Dengan kumis tipis. Dan jenggot dirawat cepak.

Saiful juga berterus terang: tidak punya cukup uang untuk pencalonannya ini. Ia menggalang dana publik. Membuka dompet di medsos.

Politik selalu ruwet. Juga negara tetangga kita. Posisi Anwar Ibrahim sebenarnya sudah cukup kuat. Enam lawannya tergolong ringan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News