Prabowo Aneh, Sebut Rakyat Miskin tapi Minta Sumbangan Terus

Prabowo Aneh, Sebut Rakyat Miskin tapi Minta Sumbangan Terus
IKUT REUNI: Calon Presiden Prabowo Subianto (berkacamata) saat menyampaikan sambutan pada Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menilai pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno aneh lantaran masih membuka rekening kampanye agar masyarakat berpartisipasi. Padahal, Prabowo sendiri menyatakan taraf ekonomi rakyat Indonesia setara dengan negara miskin dan penuh konflik seperti Rwanda, Afganistan, Etiopia serta Haiti.

"Beliau selalu mengatakan Indonesia miskin, tetapi minta sumbangan ke orang Indonesia untuk kampanyenya.‎ Kalau orang miskin, semestinya dia enggak minta sumbangan. Ini justru jadi kontradiksi, di satu sisi dia mengatakan Indonesia miskin," kata Arya di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (26/12).

Jika Prabowo menyadari rakyat Indonesia miskin, lanjut Arya, ketua umum Gerindra itu harusnya menutup rekening kampanye. Sebab, tak etis Prabowo mengharapkan bantuan dana kampanye dari orang-orang miskin.

"Harusnya dia konsisten. Kalau dia mengatakan Indonesia miskin, harusnya dia menutup nomor rekeningnya. Dan mengatakan dia pakai dana sendiri," kata Arya.

Lebih lanjut kata Arya, baik Prabowo dan Sandi merupakan konglemerat Indonesia. Oleh karena itu, Arya menantang keduanya untuk menutup rekening kampanye dan memberikan sumbangsih kepada rakyat jelata Indonesia.

"Kalau kami mengatakan Indonesia makin lama, makin baik ekonominya. Makanya kami buka rekening untuk bantuan," pungkas Arya. (tan/jpnn)


Prabowo Subianto lagi-lagi membuat pernyataan yang kontradiktif dengan tindakannya.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News