Prabowo: Inikah Negara yang Dicita-citakan?

Prabowo: Inikah Negara yang Dicita-citakan?
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat pidato kebangsaan di JCC Jakarat, Senin (14/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia menyoroti negara membiarkan BUMN yang dibanggakan seperti Pertamina, Garuda Indonesia, sekarang dalam keadaan kurang baik. PLN, Krakatau Steel dibangun era Soekarno, diselesaikan Pak Hato, tapi sekarang utangnya mengerikan. Kalau ada BUMN yang untung, untungnya tidak seberapa," paparnya.

Dia juga menyoroti sebuah negara di mana ada anak-anak yang jarak tempat tinggalnya hanya lima jam dari Istana Negara, tak mampu berangkat ke sekolah karena kurang makan. Pun demikian, puluhan anak-anak di Asmat, Papua, kata dia, meninggal karena kelaparan.

"Pejabat pemerintah tidak hadir untuk membangun mereka. Inilah keadaan yang saya sebut kejanggalan besar, dan paradoks Indonesia sebagai negara kaya, rakyat banyak telantar dan miskin," katanya.

Dia menambahkan kalau tidak hati-hati dan waspada, dan tak berubah, maka situasi akan berlanjut ke hal yang lebih buruk.

Karena itu, Prabowo - Sandi yang didukung Koalisi Adil Makmur, purnawirawan pejuang, tokoh buruh, ulama besar, emak-emak Indonesia, guru-guru, dokter, perawat, bidan-bidan, nelayan, petani, maju menawarkan diri berbakti kepada bangsa.

"Dalam negara yang begini kaya, 73 tahun merdeka kalau ada rakyat yang lapar, menggantung diri karena putus, asa ini namanya penghinaan kepada pendiri bangsa. Ini adalah penghinaan kepada rakyat Indonesia," ujarnya. (boy/jpnn)

 


Dengan dukungan koalisi partai, purnawirawan, buruh, ulama, emak-emak, guru, dokter, nelayan dan petani, Prabowo menawarkan diri berbakti untuk bangsa.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News