Pray for JT610, I Gusti Ayu Metta Dikenal Supel dan Pintar

Pray for JT610, I Gusti Ayu Metta Dikenal Supel dan Pintar
I Gusti Ayu Ngurah Metta Kurnia. Foto: Istimewa/Radar Bali/JPNN

jpnn.com - Insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Laut Jawa menyisakan duka mendalam bagi keluarga I Gusti Ayu Ngurah Metta Kurnia (44) di Buleleng, Singaraja, Bali. Perempuan asal Banjar Dinas Munduk, Desa Banjar, Buleleng itu menjadi salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610.

Metta lahir di Desa Banjar pada 1974. Dia sempat mengenyam pendidikan di SMAN 1 Singaraja dan lulus dengan nilai memuaskan sebelum akhirnya kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Sejak 1995, Metta bergabung dengan Kementerian Keuangan. Dia lantas menikah dengan Rudi, pria asal Semarang, Jawa Tengah.

Sejak menikah, Metta tinggal bersama suaminya di Pangkalpinang, Bangka Belitung. Meski begitu, Metta sesekali pulang kampung ke Banjar Dinas Munduk, Desa Banjar, Singaraja.

Salah satu kerabat, I Gusti Ketut Suweda (75) menuturkan, Metta termasuk sosok yang supel dan pekerja keras. Saat ibunya, I Gusti Ayu Padmi sakit, Metta beberapa kali datang ke Buleleng untuk menjenguk ibunya.

Pray for JT610, I Gusti Ayu Metta Dikenal Supel dan Pintar
RUMAH METTA: Kondisi rumah Metta di Desa Banjar, Buleleng terlihat sepi. Hanya terlihat kerabatnya. (Istimewa)

Sesekali ia mengajak kedua anaknya dan suaminya. I Gusti Ayu Padmi diketahui sempat menjadi guru di SMPN 1 Singaraja.

Sementara ayah Metta, I Gusti Ketut Sualem adalah mantan anggota DPRD Buleleng dari Golongan Karya. Suweda mengaku bertemu Metta rerakhir kali pada 19 September silam saat mengaben sang ibunda.

Insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Laut Jawa menyisakan duka mendalam bagi keluarga I Gusti Ayu Ngurah Metta Kurnia (44) di Buleleng, Bali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News