Promosi Jabatan, SK Presiden Diduga Dimanipulasi

Promosi Jabatan, SK Presiden Diduga Dimanipulasi
Promosi Jabatan, SK Presiden Diduga Dimanipulasi
JAKARTA- Ketua Advokasi dan Hukum Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Vera Tobing menduga telah terjadi praktek manipulasi Surat Keputusan (SK) Presiden, khususnya dalam promosi jabatan. "Dari laporan yang kami terima, diduga ada sindikat jabatan di Istana Negara dengan cara memanipulasi SK pengangkatan dari Presiden melalui Sekretaris Kabinet (Seskab), lalu SK tersebut tidak sampai ke yang bersangkutan," kata Vera Tobing, SH didampingi Presiden LIRA, HM. Jusuf Rizal, di Jakarta, Rabu, (21/7).

Kasus ini, kata Vera terjadi saat Prof Thaharuddin terpilih oleh Tim Penilai Akhir (TPA) menduduki jabatan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), 2 Februari 2006 dengan menyisihkan kandidat lain Prof Sri Banun Muslim, DR Asnawi, dan Prof Burhanuddin. TPA terdiri dari Mendiknas, Men-PAN, Sekretaris Kabinet dan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Namun SK Presiden RI itu tidak pernah diterimanya. Yang turun justru SK Presiden RI Nomor: 63/M Tahun 2006, tanggal 8 Juni 2006 guna mengangkat Asnawi, (NIP 150167993, Pembina (Gol.IV/a) sebagai Rektor Institut IAIN Mataram, NTB dan dilantik oleh Menteri Agama, Mahtub Basyuni sebagai Rektor Periode 2006-2010 lalu," terang Vera.

Dua tahun kemudian, 8 Juni 2008, SK Presiden RI dengan No: 63/M/2008 yang disalin sesuai aslinya oleh Agus Sumartono, Deputi  Kabinet, Bidang Administrasi pun memutuskan bahwa Thaharuddin sebagai Rektor IAIN Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Periode 2008-2012. "Anehnya, SK Presiden RI itu juga tidak pernah sampai pada yang bersangkutan," tegasnya.

JAKARTA- Ketua Advokasi dan Hukum Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Vera Tobing menduga telah terjadi praktek manipulasi Surat Keputusan (SK) Presiden,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News