Promosikan UMKM di Bali, Jamkrindo Targetkan Harga Penjualan Biji Kopi Naik

Promosikan UMKM di Bali, Jamkrindo Targetkan Harga Penjualan Biji Kopi Naik
Perum Jamkrindo saat memberikan bantuan bina lingkungan kepada mitra binaan unggulan petani kopi di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/5). Foto dok Jamkrindo

jpnn.com, BALI - Perum Jamkrindo berkomitmen bisa membantu petani kopi di wilayah Kintamani, Bangli, Bali. Jamkrindo menargetkan bisa mendongkrak harga penjualan biji kopi dari Rp90 ribu per kilo menjadi Rp1 juta per kilo.

"Kami harus berani bermimpi. Di Thailand ada perusahaan kopi yang jual beannya sekitar Rp15 juta per kilo. Saya yakin petani kopi di daerah ini juga bisa meningkatkan harga jualnya dari Rp90 ribu jadi Rp1 juta," ujar Direktur MSDM Umum dan Kepatuhan Jamkrindo Sulis Usdoko saat memberikan bantuan bina lingkungan kepada mitra binaan unggulan petani kopi di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/5).

Nah untuk mencapai target tersebut, Jamkrindo berkomitmen membantu memberikan edukasi, pelatihan serta pendampingan. Bahkan Jamkrindo akan membentuk tim khusus agar para petani kopi tersebut bisa meningkatkan pendapatannya.

Menurut Sulis, salah satu upaya mewujudkan mimpi tersebut adalah dengan penerapan sistem manajemen agar pengelolaan bisnis kopi para petani bisa tertata rapi.

Selain itu ada 3 K yang harus diterapkan yakni komitmen, peningkatan kapabilitas dan konsistensi.

"Jangan sampai komitmennya hanya dimulut. Komitmen harus diresapi dan ditindaklanjuti," katanya.

Sementara, Ketua kelompok tani Subak Abian Wanasari Kenjung Gusti Ngurah Rupa mengaku sangat berterima kasih dengan komitmen dari Jamkrindo membantu kelompok taninya untuk bisa maju.

Apalagi selain memberikan bantuan pinjaman lunak, Jamkrindo juga memberikan bantuan mesin roasting dan peralatan barista.

Jamkrindo menargetkan bisa mendongkrak harga penjualan biji kopi dari Rp90 ribu per kilo menjadi Rp1 juta per kilo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News