PSI Ajak Anak Muda Waspada Ancaman Korupsi dan Intoleransi

PSI Ajak Anak Muda Waspada Ancaman Korupsi dan Intoleransi
Diskusi Ngobrol Orang Muda di Makassar, Jumat (7/12). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Demokrasi Indonesia terus bergerak ke arah yang lebih baik. Meski begitu, beberapa catatan mengkhawatirkan masih terus muncul.

Demikian dikatakan Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam diskusi Ngobrol Orang Muda di Makassar, Jumat (7/12). Pada kesempatan itu, dia menyoroti ancaman terhadap hak-hak warga negara yang masih hidup dalam iklim demokrasi saat ini.

“Meski kita sudah memiliki pedoman konstitusional mengenai Pancasila dan penghormatan terhadap keragaman, namun faktanya menunjukkan data yang berbeda, tindakan intoleran dan ancaman terhadap hak-hak orang lain masih terus terjadi,” ujar dia dalam acara yang digelar GPIW Sulselbar dan Parkindo itu.

Karena itu, lanjut dia, masih dibutuhkan penguatan dalam praktek kehidupan berbangsa. Tindakan-tindakan politik harus diambil untuk memastikan Indonesia jadi rumah bersama.

“Kita tidak bisa menunggu dan membiarkan praktek korupsi dan intoleransi terus menerus menggerogoti kehidupan kita sebagai bangsa yang majemuk,” terang Antoni.

Di tempat yang sama, pemerhati pemilu Jeirry Sumampow memberi apresiasi khusus kepada PSI yang selama ini berani mengangkat isu-isu substantif seputar bangsa. Isu-isu yang menurut dia, terkesan enggan diangkat oleh sebagian besar partai politik di parlemen.

Jeirry berharap sikap PSI ini bisa segera menular ke partai-partai lama. "Parpol lain seakan enggan mengangkat isu korupsi dan intoleransi, lebih suka bermain narasi yang receh dan sama sekali tidak mendidik. Namun anak muda di PSI dengan berani meski dengan segala resiko yang ada berani muncul dengan penolakan yang tegas terhadap korupsi dan intoleransi,” ujarnya.

Sementara itu, pembicara lainnya, Wakil Ketua DPD Asosiasi Advokat Indonesia Phiter Ponda mengajak anak-anak muda untuk aktif terlibat dalam mengawal persoalan korupsi dan intoleransi di Indonesia. “Anak muda Makassar harus lebih cerdas dan intelek, dengan itu kita bisa selangkah lebih maju dari para pelanu korupsi dan intoleransi tersebut," tegasnya. (dil/jpnn)


Demokrasi Indonesia terus bergerak ke arah yang lebih baik. Meski begitu, beberapa catatan mengkhawatirkan masih terus muncul. Demikian menurut PSI


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News