PSI Tak Keberatan Kapolri Nonmuslim, Asalkan...
jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai seorang Kapolri harus memiliki kemampuan dan integritas yang mumpuni.
Jika dua syarat tersebut sudah terpenuhi, maka tidak masalah kapolri dijabat petinggi Polri yang berasal dari non-muslim atau muslim.
“Syarat menjadi Kapolri tidak mesti dari agama tertentu. Semua anak bangsa secara konstitusional mempunyai hak yang sama," ujar kata Wakil Sekjen DPP PSI Danik Eka Rahmaningtiyas dalam keterangannya, Kamis (26/11).
Menurut Danik, tidak ada aturan yang melarang agama, suku maupun jenis kelamin tertentu untuk mengisi jabatan kapolri.
"Jadi, yang terpenting adalah kemampuan dan integritas yang bersangkutan. Setiap orang berhak menduduki jabatan kapolri, sepanjang memenuhi syarat yang ditentukan undang-undang," ucapnya.
Danik menegaskan, jika kapolri mesti dari agama tertentu, justru bertentangan konstitusi yang melarang diskriminasi.
Mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) juga menyatakan, sejauh calon kapolri mematuhi pedoman kerja yang telah ditetapkan dan bersikap profesional, maka tidak perlu ada ketakutan soal bias kebijakan.
Untuk diketahui, belakangan ini mulai muncul suara yang tak menghendaki kalangan non-muslim menjadi Kapolri.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mempermasalahkan jika Kapolri dijabat petinggi Mabes Polri yang berasal dari non-muslim.
- PSI Minta Pemprov DKI Optimalkan Posko Aduan ‘Komplain’ Penonaktifan NIK
- Kaesang Minta RJ2 Seleksi Sukarelawan yang Ingin Maju di Pilkada 2024
- Menjelang Pilgub, DPRD Wanti-wanti Pemprov DKI Soal Ini
- Masuk Bursa Bacagub DKI Jakarta, Heru Budi: Hari Esok Penuh Misteri
- PSI Mengeklaim Warga Jakarta Butuh Gubernur seperti Jokowi
- PSI Munculkan Nama Kaesang dan Grace Natalie Sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta