PTNBH Didorong Melaju ke Ranking Dunia Lewat Komersialisasi Hasil Riset

PTNBH Didorong Melaju ke Ranking Dunia Lewat Komersialisasi Hasil Riset
Menristekdikti Mohamad Nasir dorong PTNBH melaju ke rangking dunia lewat komersialisasi hasil riset. Foto: Humas

jpnn.com, MAKASSAR - PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) didorong untuk terus meningkatkan daya saing internasionalnya dengan menghilirisasikan penemuan (invention) atau hasil penelitiannya kepada industri dan pebisnis, menjadi produk-produk inovasi baru. Upaya komersialisasi ini masih dapat dioptimalkan oleh PTNBH.

"Banyak inovasi yang berasal dari perguruan tinggi. Namun, masalahnya adalah dalam hal melepas patennya pada industri, rata-rata peneliti (inventor) berkeberatan. Bahkan ada peneliti/inventor yang mencoba membuat usaha sendiri, tapi tidak berkembang. Karena memang tidak mudah menjalankan dwi fungsi sekaligus menjadi peneliti dan pebisnis," ungkap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, saat memberikan arahan pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik - Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTNBH) di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (21/6).

BACA JUGA: Kucuran Dana ke PTN Badan Hukum Berbeda – beda, Sesuai Target Rangking Dunia

Dia menyatakan peneliti yang belum mampu mengelola bisnis dari patennya, sebaiknya memberikan patennya kepada industri ketimbang harus mengurus aspek bisnis dari patennya sendiri, selama royalti yang diterima layak.

"Para peneliti di perguruan tinggi sebagian besar belum memiliki kemampuan dalam bisnis, sebaiknya serahkan pada pebisnis, pada industri agar hasil inovasi dapat dihilirisasikan dan di produksi secara massal untuk memenuhi permintaan pasar (masyarakat). Jangan seluruh proses dipegang sendiri. Ternyata setelah dikuasai sendiri, toh, tidak berkembang juga," ungkap Menteri Nasir.

Nasir juga melihat negara-negara maju di dunia, yang pertumbuhan ekonominya tinggi, pasti memiliki perguruan tinggi yang berkualitas. Menteri Nasir meminta PTNBH terus meningkatkan kualitasnya melalui penciptaan inovasi-inovasi unggul yang bernilai ekonomi dan komersial, untuk meningkatkan status Indonesia yang sekarang masih berada di ujung 'middle income trap' zine (negara dalam kategori berpenghasilan menengah), menuju ke negara berpenghasilan tinggi (high income countries) di masa depan.

"Harapannya kualitas perguruan tinggi semakin meningkat, riset, teknologi dan inovasinya semakin baik, sehingga secara paralel akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi menjadi semakin baik. Di dalam pertumbuhan ekonomi kita, jauh di masa lalu kita di berada di ranah permulaan middle income trap zonasi, tapi sekarang berangsur-angsur sudah menuju kearah negara dengan 'high middle income'," ungkap Nasir.

Dia melanjutkan, faktor penentu dari negara yang mempunyai keunggulan adalah banyaknya inovasi di segala sektor pembangunan. Ini hal penting supaya Indonesia menjadi negara yang ekonominya berdasarkan inovasi (innovation based economy). Bukan negara yang tumbuh secara alami dan hanya berdasarkan memanfaat sumber daya alam (SDA) yang suatu saat dapat punah (habis).

PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) didorong untuk meningkatkan daya saing internasionalnya dengan menghilirisasikan penemuan atau hasil penelitiannya kepada industri dan pebisnis, menjadi produk inovasi baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News