Pukuli Tahanan, Polisi Dilaporkan

Pukuli Tahanan, Polisi Dilaporkan
Pukuli Tahanan, Polisi Dilaporkan

jpnn.com - SAMPANG - Anggota polisi berinisial WI yang bertugas di Mapolres Sampang dilaporkan ke Kasi Propam, Jumat lalu (18/10). Itu terjadi setelah WI diduga menganiaya seorang tahanan bernama Abdurrahman, 30.

Akibat perbuatan polisi dari satuan Sabhara itu, mata kiri Abdurrahman terluka memar. Bukan hanya itu, telinga korban juga lebam hingga mengakibatkan pendengarannya sedikit terganggu.

Selain itu, tulang rusuk tahanan dengan dugaan kasus pemerkosaan tersebut dipukul. Bahkan, berdasar penuturan keluarga korban, penganiayaan itu dilakukan polisi berpangkat Briptu pada Kamis lalu (3/10) di Mapolres Sampang.

Saat itu Abdurrahman diperiksa di Ruang Unit II polres. Entah apa penyebabnya, petugas yang bertugas di Sabhara itu berada di ruangan pemeriksaan dan memukuli Abdurrahman. "Apa yang melatarbelakangi pemukulan itu, kami juga belum tahu," kata Suliman, salah seorang kerabat Abdurrahman saat mengutip cerita dari korban.

Aksi WI tidak hanya sampai di situ, ketika di sel tahanan, korban juga mengaku sempat menjadi bulan-bulanan. Bahkan, ulah WI saat itu sempat dilerai salah satu petugas jaga tahanan. "Saat di dalam sel juga ditambah (dipukul lagi, Red)," lanjut Suliman.

Dia mengaku bahwa Abdurrahman diketahui menjadi korban pemukulan setelah keluarga membesuknya di sel tahanan mapolres. Tentu, keluarga terkejut saat melihat kondisi fisik Abdurrahman yang berbeda setelah ditangkap sehari sebelumnya.

"Kalau diajak bicara itu harus didekatkan ke telinganya. Sebab, pendengarannya agak terganggu dan mata kirinya lebam. Selain itu, dia (Abdurrahman, Red) juga mengeluh sakit di bagian rusuk sebelah kiri," paparnya.

Sayangnya, Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar belum bisa dikonfirmasi soal kejadian itu karena tidak ada di kantor. Pesan singkat yang dilayangkan Jawa Pos Radar Madura sebagai bentuk konfirmasi juga tidak direspons.

SAMPANG - Anggota polisi berinisial WI yang bertugas di Mapolres Sampang dilaporkan ke Kasi Propam, Jumat lalu (18/10). Itu terjadi setelah WI diduga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News