Pungli di Penjara, Sel Nyaman Rp 7 Juta, Bilik Asmara Sejuta

Pungli di Penjara, Sel Nyaman Rp 7 Juta, Bilik Asmara Sejuta
Warga binaan di bilik penjara. Ilustrasi Foto: Paksi Sandang Prabowo/dok.JPNN.com

“Kalau di sel mau pakai hp kamar itu beli sendiri pulsanya,” ujarnya. Untuk makan sehari-hari, kata DE, semuanya gratis dan 3 kali sehari.

“Tapi nasinya sedikit, lauk seadanya seperti ikan asin, sayur, tapi kadang-kadang daging atau ikan,” ujarnya.

Namun, kalau mau dapat porsi besar (2 kali lipat) tinggal bayar Rp100 ribu sebulan. Bayarnya ke napi tukang masak dan memberi makan napi.

“Di penjara ini lapas berdayakan napi. Mereka yang kerja, memasak, menyiapkan air minum untuk napi. Termasuk membersihkan lapas,” katanya.

Kalau ada tamping minta uang kebersihan, ya gunanya untuk itu. “Tapi kalau di sini, jadi pekerja ada kriterianya. Biasanya napi dengan hukuman di bawah 4 tahun dan tak lama lagi bebas,” cetusnya.

Bagaimana dengan pungli baik air, listrik, maupun fasilitas lain yang sempat diributkan pascakisruh Juli lalu? Kata DE, untuk air minum, napi biasa masak sendiri air galon.

Mandi dan mencuci dengan air sumur bor, ada kamar mandi dan beberapa WC di kamar sel. “Tak ada lagi pungli kalau air dan listrik ini.”

Hanya saja, hasrat bercinta tak bisa dibantah setelah lama tak bertemu istri. “Di sini, untuk hubungan seperti itu ada bilik asmara. Tapi bayar sejuta, tempatnya di atas,” kata dia lalu menunjuk ke atas ruang kunjungan. Waktunya juga tak sembarang. Diatur di luar jam dinas Sabtu-Minggu atau malam hari.

Bagi warga binaan yang ingin bermesraan dengan istri disediakan bilik asmara. Tapi bayar sejuta, tempatnya di atas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News