Pupuk dan Benih Tingkatkan Produksi Pangan

Pupuk dan Benih Tingkatkan Produksi Pangan
Gudang Pupuk. Foto: ilustrasi dokumen JPNN

Sementara rilis BPS pada Agustus 2017, upah buruh tani Juli 2017 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, baik secara nominal maupun riil. Berdasarkan data tersebut, upah nominal harian buruh tani nasional naik sebesar 0.18 persen dibanding upah buruh tani Juni 2017. Jika pada Juni 2017 tercatat upah nominal harian buruh tani senilai Rp 49.912, maka pada Juli 2017 tercatat senilai Rp 50.003.

Kenaikan upah buruh tani yang terjadi pada bulan Juli 2017 ini melanjutkan tren kenaikan pada bulan sebelumnya. Pada bulan Juni 2017, upah nominal harian buruh tani naik sebesar 0.26 persen dibandingkan bulan Mei 2017, yaitu Rp 49.782 menjadi Rp 49.912 per harinya.

Sementara upah riil juga mengalami kenaikan sebesar 0.04 persen, yaitu Rp 37.380 menjadi Rp 37.396. Sehingga daya beli buruh tani semakin meningkat.

“Kenaikan NTP dan NTUP yang diikuti oleh tren peningkatan upah buruh tani dan juga penurunan angka kemiskinan di pedesaan bisa dijadikan salah satu indikasi bahwa kesejahteraan petani terus membaik,” tegas Suwandi.

Nilai subsidi pupuk dari tahun 2012 hingga 2017 mengalami kenaikan karena beberapa hal, yakni: harga gas kontribusi 70 persen sebagai bahan utama pupuk mengalami kenaikan, juga karena kurs dollar, inflasi, beban bunga pinjaman pabrik pupuk karena tagihan kurang bayar pupuk dan lainnya, sementara harga eceran pupuk sudah lama tidak ada kenaikan.

Selanjutnya, untuk meningkatkan efektivitas subsidi pupuk, Kementan terus mengakselerasi penyempurnaan penyalurannya sehingga memenuhi unsur enam tepat sasaran di antaranya melalui Kartu Tani.

Kartu ini akan memiliki multi fungsi untuk berbagai transaksi bagi petani.

“Kementan melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian telah mengembangkan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dan implementasi Kartu-Tani bekerjasama dengan KemenBUMN, Pemda dan perbankan BUMN,” ucap Suwandi.

Hingga Agustus tahun ini, sudah ada 3,5 juta petani penerima Kartu Tani, meliputi daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Pada akhir September, ditargetkan 5,6 juta petani di Jawa sudah menerima Kartu Tani.

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan subsidi pupuk dan benih menjadi satu faktor penting penentu produksi pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News