Putri Mentaya, Umur Sehari Hendak Diajak Mudik Naik Kapal

Putri Mentaya, Umur Sehari Hendak Diajak Mudik Naik Kapal
Susi Susilawati menggendong Putri Mentaya di Polsek KPM, Sampit (11/6). Foto: BAHTIAR/Kalteng Pos/JPG

jpnn.com - Susi Susilawati merasa kandungannya baik-baik saja sejak naik mobil sayur, berangkat dari kebun sawit sampai ke pelabuhan. Nekat membawa si bayi naik kapal karena terbentur persoalan biaya rumah sakit.

BAHTIAR EDY FAISAL, Sampit

BAYI itu baru berusia 1 hari lebih beberapa jam. Baru kemarin paginya, pukul 08.00, lahir di RSUD dr Murjani Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Tapi, tak sampai 36 jam kemudian, kedua orang tuanya, Budiman dan Susi Susilawati, sudah membawanya ke Pelabuhan Sampit. Mencoba peruntungan mencari tiket KM Kelimutu dengan tujuan Semarang, Jawa Tengah.

Namun, setiba di pelabuhan, niat mereka pulang ke kampung halaman kembali gagal. Pihak pelabuhan dan kepolisian mengkhawatirkan kondisi bayi yang baru berusia sehari itu.

”Biar diobservasi dulu sampai bayi itu sehat. Kalau sudah (sehat, Red), baru kami berangkatkan,” tutur Kapolres Kotawaringin Timur AKBP M. Rommel kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group).

Putri Mentaya, nama si bayi perempuan tersebut, pun jadi kisah tersendiri hiruk pikuk mudik Lebaran di Sampit yang masih ramai diperbincangkan hingga kini.

Sebab, proses kelahirannya penuh drama dari awal sampai akhir. Mulai saat naik mobil sayur di kandungan tua sang ibu, nyaris lahir di kapal, hingga nyaris naik kapal lagi saat baru berumur sehari.

Kisah Putri Mentaya, nyaris lahir di kapal dan hampir dibawa berlayar saat masih berumur sehari, menuju kampung halaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News