Ramadan di Australia: Tenaga Medis Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja

Ramadan di Australia: Tenaga Medis Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja
Sari Bui dari Indonesia bekerja sebagai pendamping warga lansia yang ia anggap seperti membantu orang tua sendiri. (Koleksi pribadi)

"Tapi kadang bisa juga di-booking untuk mereka untuk sekedar mengobrol atau menonton TV, intinya menemani para lansia," kata Sari.

Ramadan di Australia: Tenaga Medis Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja Photo: Sari Bui dari Indonesia bekerja sebagai pendamping warga lansia yang ia anggap seperti membantu orang tua sendiri. (Koleksi pribadi)

 

"Kalau tidak ada support worker, mereka bisa jadi tidak berbicara dengan orang sama sekali, karenanya penting untuk menjaga kesehatan mental mereka," tambahnya.

Di kalangan warga lanjut usia, Sari mengatakan ada diantara mereka yang tidak pernah mengenal Muslim sebelumnya.

"Mereka sepertinya tidak memperhatikan [soal Muslim], jadi kalau saya datang pake hijab, mereka tidak tahu saya Muslim," ujar Sari yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Australia.

Merayakan Lebaran Saat Pandemi Virus Corona

Ramadan di Australia: Tenaga Medis Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja
Sejumlah warga Indonesia di Australia berbagi pengalaman bagaimana mereka merayakan Idul Fitri saat masih ada pembatasan pergerakan dan aktivitas warga.

 

Di saat bulan Ramadan ini, Sari mengaku membutuhkan kesabaran lebih saat menghadapi warga lanjut usia.

"Mereka banyak yang sudah mengalami dementia, jadi setiap kali ketemu, mereka cerita hal yang sama," jelas Sari.

Di tengah pandemi virus corona di Australia, sejumlah tenaga medis dan kemanusiaan adalah Muslim dan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News