Ratusan Anggota KPPS Tewas, Ini Saran Dekan FK UI

Ratusan Anggota KPPS Tewas, Ini Saran Dekan FK UI
Anggota KPPS meninggal dunia: Jenazah Dany Faturrahman saat disemayamkan di kediamannya di Jalan Biawan, Samarinda Ilir, Kamis (18/4). Foto: DWI RESTU/KALTIM POST

jpnn.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin (29/4) ini. Kedatangan Ari untuk menganalisis kasus ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal selama Pemilu serentak 2019.

"Terus terang buat kami ini menjadi suatu bahan evaluasi dari sudut fakultas kedokteran kenapa ini bisa terjadi," kata Ari ditemui di kantor KPU, Jakarta.

Ari menganalisis bahwa petugas KPPS yang meninggal dunia karena mengalami kelelahan. Sebab, para petugas KPPS melaksanakan pekerjaan, sampai melampaui kekuatan fisik.

Ari menerima informasi jika petugas KPPS bekerja mulai dari pukul 06.00 sampai 23.00. Bahkan, terdapat petugas KPPS yang bekerja dari pagi dan selesai esok pagi hari.

"Bahkan, ada yang sampai ke pagi lagi. Jadi, boleh dibilang bahwa mereka bisa bekerja sampai 20 sampai 24 jam secara terus-menerus dengan terus konsentrasi," ucap dia.

BACA JUGA: Jumlah Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Bertambah Lagi

Menurut Ari, kemampuan fisik seseorang untuk bekerja selama 16 jam. Delapan jam bekerja dengan intensitas tinggi dan sisanya bekerja dengan santai.

"Secara normal sebenarnya kita bekerja keras itu delapan jam, kemudian bekerja ringan delapan jam, dan delapan jam sisanya itu adalah untuk beristirahat. Dari delapan jam istirahat itu, enam jam untuk tidur," ungkap dia.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News