Rekam 16 Ribu Pendatang Masuk Surabaya

Rekam 16 Ribu Pendatang Masuk Surabaya
Operasi yustisi. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Aplikasi Sistem Informasi Pantauan Penduduk (Sipandu) Surabaya kini menjadi instrumen andalan pemkot dalam menghimpun data penduduk pendatang. Terutama nonpermanen.

Hingga kemarin, total sekitar 16 ribu warga nonpermanen sudah tercatat dalam database Sipandu.

Jumlah tersebut masih bisa bertambah. Apalagi, selepas Lebaran, biasanya akan semakin banyak warga pendatang yang mencoba mengadu nasib di Surabaya.

Pemkot Surabaya pun menginstruksi seluruh RT dan RW untuk rutin melakukan pendataan dan pemantauan penduduk nonpermanen. Bukan hanya ketika datang, tetapi juga saat keluar dari Surabaya.

Wali Kota Tri Rismaharini membenarkan bahwa pemantauan tahun ini akan lebih ketat.

Sebab, pendatang yang tidak jelas dikhawatirkan menimbulkan permasalahan sosial.

"Memang pengamanannya lebih intens jika dibandingkan dengan tahun kemarin. Terutama dengan penggunaan Sipandu untuk pengendalian penduduk," katanya.

Selain oleh pengurus RT/RW, dia menuturkan bahwa saat ini pemkot sudah menyiagakan sejumlah staf di titik-titik pintu masuk ke Surabaya. Antara lain, terminal dan stasiun.

Pemkot Surabaya pun menginstruksi seluruh RT dan RW untuk rutin melakukan pendataan dan pemantauan penduduk nonpermanen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News