Respons Waka MPR soal Rencana RI Alihkan Impor BBM dari Singapura ke Timur Tengah dan AS

"Target bauran energi terbarukan tahun ini adalah 19 persen. Perlu komitmen kuat untuk pada akhirnya mencapai NZE di tahun 2060 mendatang, di antara yang saya selalu sampaikan adalah elektrifikasi sektor transportasi baik publik maupun pribadi dan eletrifikasi rumah tangga, khususnya untuk menghapus ketergantungan kita terhadap impor LPG yang digunakan untuk memasak," papar Eddy.
Eddy mengatakan menambah bus umum listrik dan memperluas wilayah operasinya akan semakin mengalihkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Eddy menegaskan MPR akan terus mengawal kebijakan energi nasional agar selaras dengan amanat konstitusi, khususnya terkait keadilan sosial dan pengelolaan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Transisi energi harus menjadi gerakan nasional yang melibatkan seluruh pihak — pemerintah, swasta, dan masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (mrk/jpnn)
Begini respon Waka MPR Eddy Soeparno soal rencana RI mengalihkan impor BBM dari Singapura ke Timur Tengah dan AS
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Mengapa Indonesia Harus Membayar Mahal untuk Penurunan Tarif 19%?
- Tarif Trump Diketok 19%, Celios: Saatnya Mempercepat Transisi Energi
- Trump Turunkan Tarif Impor untuk Indonesia Jadi 19 Persen
- Ibas Sebut Catur Jadi Cermin Karakter Bangsa, Bukan Sekadar Permainan
- Waka MPR Eddy Soeparno Minta Polisi Hukum Berat 12 Pelaku Pemerkosaan di Cianjur
- Gelar Media Gathering, Siti Fauziah: Mudah-mudahan Kerja Sama dapat Ditingkatkan