Reuni

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Reuni
Sejumlah massa mengikuti aksi Reuni 212, Jakarta, Kamis (2/12). Massa aksi membubarkan diri dengan damai pada pukul 11.00 WIB. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Reuni 212 tetap dilaksanakan meskipun polisi tidak mengizinkan. Jumlah peserta reuni bisa diperdebatkan.

Polisi merilis angka 500 orang, dan panitia reuni mengeklaim jumlah 10 ribu orang. Berapa pun jumlah orang yang datang tidak terlalu penting untuk dipertentangkan, karena reuni 212 sudah terjadi, meskipun polisi berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencegahnya.

Jumlah peserta yang datang tidak akan pernah bisa dikonfirmasi karena masing-masing pihak pasti punya versi masing-masing. Di satu pihak ada yang melakukan mark-up dan pihak lainnya melakukan mark-down.

Debat mengenai jumlah peserta sudah ada sejak aksi bela Islam pertama muncul pada 2016.

Lepas dari perdebatan jumlah, acara reuni (2/12) itu menjadi simbol perlawanan, the act of defiant, terhadap kekuasaan secara terbuka. Kekuatan kelompok 212 ini sudah dipereteli secara sistematis dengan pembubaran FPI—yang menjadi motor gerakan—dan pemenjaraan semua pimpinan FPI, terutama Habib Rizieq Shihab, yang sampai sekarang masih berada di penjara.

Reuni ini mengenangkan kembali keberhasilan Aksi Bela Islam 2016, yang dianggap sebagai salah satu tonggak kemenangan Islam politik paling menonjol dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Hasil yang paling nyata adalah kemenangan Anies Baswedan melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kontestasi pemilihan gubernur DKI, 2017.

Aksi Bela Islam ini juga berhasil menggiring Ahok masuk penjara selama dua tahun karena tuduhan penistaan agama.

Jumlah peserta Reuni 212 yang datang tidak akan pernah bisa dikonfirmasi karena masing-masing pihak punya versi masing-masing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News