Ridho Slank Sebut Tambang di Raja Ampat Harus Dihentikan Selamanya

jpnn.com, JAKARTA - Gitaris Slank, Ridho Hafiedz turut memberi komentar soal kasus tambang nikel yang merusak kawasan Raja Ampat, Papua.
Melalui akun miliknya di Instagram, dia menyampaikan kritik kepada pemerintah yang justru memberi izin tambang di Raja Ampat.
“Pemerintah bukan enggak tahu, tapi enggak mau tahu. Mereka tahu kalau Raja Ampat, adalah destinasi wisata dunia, dari laut dan hutannya. Harusnya kita bangga menyumbang oksigen untuk dunia,” ungkap Ridho Slank, Senin (9/6).
Pria berusia 51 tahun itu menyebut pemerintah seharusnya melindungi keindahan dan lingkungan Raja Ampat.
Menurut Ridho Slank, hanya orang yang bodoh dan serakah yang malah membiarkan tambang nikel beroperasi di sana.
“Nikel ternyata lebih penting daripada menjaga kekayaan alam yang nantinya akan bernilai jauh lebih tinggi daripada apa yang mereka dapat sekarang. Hanya orang bodoh yang berpikir pendek. Itu saja," tegas suami Seroja Hafiedz itu.
"Banyak spot diving indah yang dicari oleh diver dunia, hasil laut yang dinikmati masyarakat, dan burung Cenderawasih di hutan-hutan Raja Ampat. Karena rakus dan serakah yang menjadi modal, wisata Raja Ampat disikat juga," sambungnya.
Ridho Slank mengatakan industri pariwisata memiliki dampak langsung untuk masyarakat Raja Ampat.
Gitaris Slank, Ridho Hafiedz turut memberi komentar soal kasus tambang nikel yang merusak kawasan Raja Ampat, Papua.
- Mendiang Bunda Iffet Dianugerahi Penghargaan Lifetime Achievement Oleh BNN
- Dukung Penuh Polri Usut Dugaan Pidana di Tambang Nikel Raja Ampat, DAP: Jangan Ada Intervensi Hukum
- Menakar Ketegasan Negara di Kawasan Raja Ampat
- Bela Bahlil soal Tambang di Raja Ampat, Idrus Golkar: Beliau Tidak Cuci Tangan
- Anggota DPR Doni Akbar Apresiasi Pemerintah Cabut Izin Usaha Tambang Nikel di Raja Ampat
- PBNU Bantah Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat