Rotasi Makam Muslim Ala Durban

Catatan Dani Nur Subagiyo, Durban

Rotasi Makam Muslim Ala Durban
KUBURAN - Salah satu sisi di pemakaman muslim yang berada di West St, Durban, Afsel, dengan latar belakang jalan layang. Foto: Youmook/Flickr.
JARAK Bandara King Shaka ke pusat kota Durban terbilang jauh, yakni 35 km. Jika kondisi jalan sepi, perjalanan bisa memakan waktu setengah jam. Namun, apabila lalu lintasnya ramai, bisa 45 menit atau sampai satu jam. Selama itu pula, perbukitan dan perkebunan merupakan pemandangan yang banyak menghiasi perjalanan saya.

Di tengah perjalanan, mobil yang mengantar saya melewati sebuah kawasan bernama Verulam. Dari informasi yang saya dapat, Verulam merupakan kawasan yang banyak dihuni komunitas muslim, khususnya dari India dan Pakistan. Kebetulan, supir yang mengantar saya seorang muslim keturunan India bernama Muhammed (35). Kebetulan pula, dia tinggal di Verulam.

Jadi, sebelum menuju Durban, dia mengajak saya berkeliling Verulam. Dari lokasi rumahnya, pasar, pengadilan, bendungan, sampai pemakaman. Pemakaman? Saat meliput Piala Dunia? Rasanya agak gimana. Namun, ketika Muhammed mengatakan bahwa pemakaman Verulam merupakan satu-satunya pemakaman muslim di Durban, saya tertarik mendatanginya alias berziarah ke sana.

Verulam Moslem Cemetary. Begitu papan nama yang terpampang di sisi gapura ketika sampai di lokasi. Pintu gerbang sebenarnya dalam keadaan terkunci. Namun, ada pintu di sisi pintu gerbang yang dibiarkan terbuka, dan kata Muhammed saya boleh masuk dari situ. Setelah membaca doa, saya memasuki pemakaman yang luasnya sekitar 100 meter persegi itu.

JARAK Bandara King Shaka ke pusat kota Durban terbilang jauh, yakni 35 km. Jika kondisi jalan sepi, perjalanan bisa memakan waktu setengah jam. Namun,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News