Rugi Hingga Rp 775 Miliar, Direksi Antam Dicap tak Profesional

Rugi Hingga Rp 775 Miliar, Direksi Antam Dicap tak Profesional
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - PT Aneka Tambang (Antam) diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 775,28 miliar sepanjang tahun 2014. Kondisi ini terjadi akibat terus merosotnya harga saham dari Rp 1.370 per lembar pada 30 April 2013, kini hanya bertahan di angka 860 per lembar.

Menurut mantan Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu, kondisi yang terjadi sangat mengkhawatirkan. Karena sepanjang pengetahuannya, belum pernah sekali pun perusahaan pelat merah tersebut merugi. Bahkan sejak pertama kali berdiri.

"Baru sejak kepemimpinan Tato Miraza, Antam mengalami kerugian seperti sekarang. Keberadaan kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap segala situasi yang kini melanda Antam. Apalagi ketika disebutkan sudah tidak bisa menghidupi anak perusahaan," ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima, Jumat (27/3)

Menghadapi kondisi yang ada, Said menilai pemerintah sebaiknya memerhatikan betul masalah kepemimpinan dalam perusahaan-perusahaan BUMN yang ada.

"Pemimpin di BUMN harus profesional. Tidak boleh diintervensi pihak manapun, terutama di luar korporasi. Kalau sampai diintervensi, tentunya itu racun bagi BUMN. Kalau sudah tidak benar, tidak profesional, tidak mungkin bangkit dalam waktu sekejab. Tentu butuh waktu mengembalikan kondisi," ungkapnya.

Said juga mengusulkan, untuk menjadi Dirut Antam ke depan, tidak bisa dengan langsung ditunjuk. Namun perlu melalui pertimbangan yang matang dan uji kelayakan.

"Kalau mau sehat tentu harus selektif. Jangan mengedepankan kepemimpinan yang tidak berkarakter. Apalagi perusahaan seperti Antam, ini sangat disayangkan bila periode ini terulang kembali. Jadi kontribusi  sosok pemimpin dalam memajukan Antam sangat vital. Presiden dan Menteri BUMN harus selektif," ujarnya. (gir/jpnn)


JAKARTA - PT Aneka Tambang (Antam) diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 775,28 miliar sepanjang tahun 2014. Kondisi ini terjadi akibat terus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News