Rugi Rp 821 Miliar, Garuda Efisiensi Besar-besaran

Rugi Rp 821 Miliar, Garuda Efisiensi Besar-besaran
Garuda Indonesia. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – PT Garuda Indonesia memutar otak untuk meningkatkan kinerja pada semester kedua 2016. Maklum, perusahaan pelat merah itu menelan kerugian yang besar pada semester pertama.

Saat itu, Garuda mencatat kerugian hingga Rp 821 miliar. Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, strategi bisnis yang dilakukan pada semester kedua adalah dengan efisiensi besar-besaran.

"Pertama kami akan lakukan efisiensi tidak hanya dari operasional, tetapi juga dari biaya-biaya perawatan pesawat. Alasannya, memang pada semester pertama kemarin itu perawatan pesawat membutuhkan biaya yang sangat besar," kata Arif.

Mengenai biaya perawatan pesawat ini, Arif mengaku tengah melakukan negosiasi ulang kepada para lessor yang sudah menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia.

Setidaknya ada 27 lessor yang bekerja sama dengan Garuda Indonesia yang saat ini sedang dinegosiasi. "Renegosiasi ini bukan pekerjaan mudah, dan kami sedang lakukan upaya besar-besaran untuk itu," tegas Arif.

Garuda Indonesia juga sedang bernegosiasi dengan beberapa perusahaan pesawat seperti Boeing, Airbus, Bombardier dan ATR untuk bisa menjadwal ulang pembayaran (redelivery payment) beberapa pesawat yang tengah dipesan.

Dari upaya yang dilakukan itu, Arif mentargetkan mampu menghemat biaya hingga akhir tahun mencapai USD 200 juta.

Namun penghematan ini masih di luar biaya untuk bahan bakar. "Jadi semester kedua ini saya kira akan lebih positif," ujarnya. (lum/jos/jpnn)


JAKARTA – PT Garuda Indonesia memutar otak untuk meningkatkan kinerja pada semester kedua 2016. Maklum, perusahaan pelat merah itu menelan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News