Rumini dan Siskaee

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rumini dan Siskaee
Siskaeee atau FCN menjalani pemeriksaan psikologi di Polda DIY, Senin (6/12). Foto: Humas Polda DIY

Rumini memilih menemani ibunya, dengan risiko kematian, ketimbang meninggalkan sang ibu sendirian menghadapi maut.

Rumini hanya berdua dengan ibunya di rumah. Suaminya, Imam Syafii, bekerja sebagai pekerja tambang pasir di desa sebelah. Pagi itu Imam pamit kepada istri dan ibu mertuanya. Rumini memeluk hangat suaminya.

Imam mengingat momen itu, tetapi dia tidak menyangka bahwa pelukan itu menjadi yang terakhir dari istrinya. Seandainya Imam tahu, ia akan tinggal di rumah supaya bisa menyelamatkan istri dan mertuanya.

Rumini memilih untuk tetap di rumah dan tidak meninggalkan ibunya yang sudah tidak mampu berjalan. Setiap hari Bu Salamah tergeletak di tempat tidur dan harus dibantu untuk bisa berjalan. Rumini tidak punya cukup tenaga untuk menggendong tubuh sang ibu untuk menghindari terjangan wedus gembel.

Naluri kecintaannya kepada ibu membuatnya bertahan menghadapi maut. Ketika jenazahnya ditemukan, posisi Rumini ada di atas tubuh ibunya dengan tangan memeluk sang ibu. Rumini berusaha memberikan perlindungan terakhir kepada ibunya sebelum akhirnya terkubur berdua.

Naluri Rumini sebagai seorang perempuan--yang melindungi dan mencintai ibunya sampai tarikan napas terakhir--membuat terharu warganet. Masih hangat dalam ingatan warganet kisah Bu Trimah, seorang nenek di Malang, Jawa Timur, yang diserahkan ke panti jompo oleh ketiga anak kandungnya, Oktober lalu.

Anak-anak Bu Trimah sibuk dengan pekerjaan dan, mungkin, mengalami kesulitan ekonomi. Merawat orang tua yang setengah lumpuh dan agak cerewet pasti merepotkan. Namun, hal itu tidak cukup menjadi alasan untuk meninggalkan orang tua ke panti jompo.

Naluri dasar manusia mengajarkan untuk mendahulukan keselamatan dirinya sendiri. Itu adalah basic instinct, naluriah dasariah, yang dimiliki manusia primitif. Setiap menghadapi ancaman keselamatan, dari alam maupun dari binatang buas, manusia primitif akan memilih menyelamatkan dirinya sendiri ketimbang keluarga atau pun orang lain.

Naluri primitif Siskaee dipamerkan secara luas, ditonton ratusan ribu orang yang menderita kelainan jiwa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News