RUU SDA Sebaiknya Fokus ke Air Pipa
Sementara itu, di Kalimantan dengan jumlah penduduk enam persen memiliki 30 persen sumber daya air.
“Nah, masalah yang dihadapi saat ini adalah poor water management, limited infrastucture and rapit economic development sehingga memicu kelangkaan air. Lantas air dalam kemasan yang disalahkan?” kata Faisal.
Pakar hidrologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Nana Mulyana juga menilai ada kerancuan dalam draf RUU SDA. Salah satunya perihal penyatuan sistem air pipa dengan air dalam kemasan.
"Sebaiknya RUU SDA itu fokus saja ke air pipa,” ucap Nana.
Menurutnya, banyak yang perlu dibenahi dalam air pipa. Misalnya dalam hal pengelolaan air bersih di tingkat perdesaan hingga provinsi.
Dia menambahkan, BUMDes atau inisator kelompok pada level masyarakat bisa menangani air pipa di tingkat desa.
Dengan demikian, PDAM tidak perlu masuk karena jumlah penduduk di perdesaan tidak banyak.
Di kecamatan, kata Nana, kehadiran PDAM dibutuhkan karena pelanggan banyak dan investasinya menarik sehingga harganya pun bisa lebih tinggi.
Faisal Basri menilai Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air (RUU SDA) sebaiknya lebih difokuskan ke arah pembenahan air pipa.
- Jokowi Buka Suara Soal Isu Ada Menteri Siap Mundur dari Kabinet
- Senyum Sri Mulyani saat Ditanya Isu Perselisihan dengan Prabowo
- Airlangga Hartarto Tepis Isu 15 Menteri Siap Mundur dari Kabinet Jokowi: Situasi Biasa-Biasa Saja
- Sri Mulyani Jawab Isu Mundur dari Kabinet Jokowi: Ini Kerja, Saya Bekerja
- Sri Mulyani & Basuki Bakal Mundur dari Kabinet? Ini Kata Mahfud MD
- Kata Faisal Basri, Tidak Mudah Membuat Antam Pailit, Ini Alasannya