Sabotase? Pesawat Indonesia ini Jatuh di Malaysia, Padahal Baru Beli

Sabotase? Pesawat Indonesia ini Jatuh di Malaysia, Padahal Baru Beli
RI-005 di Pangalan Air Danau Singkarak, Sumatera Barat. Ranah Minang merupakan basis kuat Angkatan Udara Indonesia di zaman perang kemerdekaan (1945-1949). Foto: Repro buku Awal Kedirgataraan di Indonesia.

Di samping mengantarkan tiga orang tersebut, Halim dan Iswahyudi mencari perbekalan senjata.

"Di Bangkok, mereka berdua berhasil mendapatkan tambahan peralatan perang yang sangat dibutuhkan rakyat Indonesia," tulis Irma dkk.

Misi beres. Pada 14 Desember 1947, mereka kembali ke Padang melalui Singapura. 

Namun, apa mau dikata. RI-003 yang baru saja dibeli itu kandas ketika terbang di langit Tanjung Hantu, Murok Perak, Semenanjung Malaya.

Pesawat rusak berat. Wajah awaknya tak dapat dikenali. Dari seragam dan tanda pengenalnya, diketahui bahwa mereka adalah Halim dan Iswahyudi.  

Ada yang bilang, penyebabnya cuaca buruk. Ada juga yang berspekulasi, bahwa kecelakaan udara itu akibat sabotase.

Saat peristiwa itu, Halim Perdanakusuma berusia 25 tahun. Lelaki yang namanya diabdikan jadi nama bandara di Jakarta itu lahir di Sampang, Madura, 18 November 1922. 

Dan Iswahyudi, yang namanya dijadikan nama bandara di Madiun, ketika itu berusia 29 tahun.  Dia lahir di Surabaya, 15 Juli 1918.

KOMODOR Muda Udara Halim Perdanakusuma yang sedang berada di Lapangan Terbang Gadut, Sumatera Barat tak pikir panjang lagi. Di langsung saja menyetujui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News