Sajian Berbakteri, KFC di Australia Diharuskan Bayar Kompensasi
Jumat, 27 April 2012 – 16:24 WIB
SYDNEY - Raksasa makanan cepat saji, KFC diperintahkan membayar kompensasi sebesar USD 8,3 juta atau sekitar Rp76,1 milyar karena hidangannya terbukti mengandung bakteri. Pengadilan Tinggi di negara bagian News South Wales, Australia, menyatakan bahwa bakteri dalam salah satu sajian KFC telah menyebabkan seorang bocah perempuan asal Australia menderita kerusakan otak dan cacat permanen.
Sebagaimana dilaporkan AFP, Jumat (27/4), kompensasi dijatuhkan merupakan keputusan resmi yang diambil Kejaksaan Agung negara bagian New South Wales setelah minggu lalu menyatakan perusahaan tersebut bertanggung jawab atas musibah yang menimpa bocah bernama Monika Samaan. Diberitakan sebelumnya, Monika menderita cacat seumur hidup karena mengonsumsi menu kebab ayam KFC, Twister yang dilaporkan tidak diolah dengan baik.
Baca Juga:
Monika baru berusia 7 tahun ketika ia divonis mengidap salmonella encephalopathy -gejala kerusakan otak akibat keracunan makanan- tidak lama setelah mengonsumsi menu tersebut bersama keluarganya Oktober 2005 lalu. Anggota keluarga bocah yang kini berumur 14 tahun itu jauh lebih beruntung karena hanya menderita sakit yang tidak begitu parah. Sementara Monika yang mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang jauh lebih banyak, harus terkena bakteri yang membuatnya cacat permanen.
Pengacara keluarga Monika, George Vlahakis, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang karena perjuangan mereka mencari keadilan akhirnya tuntas. “Kerusakan otak parah dan kelumpuhan yang dialami Monika terus terang telah menyedot banyak biaya bagi keluarganya,” kata Vlahakis. “Uang kompensasi tersebut sangat dibutuhkan. Terlebih KFC sampai saat ini tidak pernah memberi sepeser pun untuk pengobatannya,” tambahnya lagi.
SYDNEY - Raksasa makanan cepat saji, KFC diperintahkan membayar kompensasi sebesar USD 8,3 juta atau sekitar Rp76,1 milyar karena hidangannya terbukti
BERITA TERKAIT
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas