Salvador Ramos

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Salvador Ramos
Sejumlah warga berkumpul di Ssgt Willie de Leon Civic Center, tempat murid-murid dibawa dari Robb Elementary School pascapenembakan, di Uvalde, Texas, Selasa (24/5/2022). ANTARA/REUTERS/Marco Bello/tm (REUTERS/MARCO BELLO)

jpnn.com - Salvador Ramos, seorang pemuda berusia 18 tahun dari kota kecil Uvalde di Texas, Amerika Serikat, menenteng senapan semi otomatis dengan peluru penuh di magazine. 

Pagi itu, Selasa (24/5), dia memarkir mobilnya di depan SD negeri Robb, menerobos masuk ke sebuah kelas, mengunci pintu dari dalam dan memberondongkan senapan ke arah murid-murid dan 2 guru. 

Dalam waktu hanya beberapa menit, 19 murid dan dua guru tewas bersimbah darah.

Sebelum melakukan pembantaian itu Ramos terlebih dahulu menembak neneknya sendiri di rumah tempat dia menumpang tinggal.

Sang nenek ditembaki di bagian wajah dan mengalami luka yang sangat fatal. 

Beberapa hari sebelumnya, Salvador Ramos minggat dari rumah ibunya di kota yang sama. 

Ibu dan anak itu tidak mempunyai hubungan yang hangat, dan sang ibu dikabarkan punya kebiasaan mengonsumsi obat bius dan mengalami kecanduan.

Ramos pemuda pendiam yang lebih banyak menghabiskan waktunya menyendiri di dalam kamar. 

Penembakan yang dilakukan Salvador Ramos menewaskan 19 murid dan dua guru di SD negeri Robb, Uvalde, Texas, Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News