Sampah Kota Rawan Banjir

Sampah Kota Rawan Banjir
Sampah Kota Rawan Banjir
Berdasarkan data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI, saat ini terdapat 109 titik tumpukan sampah yang masih menggunung di sekitar aliran Kali Ciliwung. Ratusan titik sampah tersebar di 75 kelurahan yang dilewati aliran sungai yang melintas di Jakarta. Untuk menghadang sampah yang masuk ke sungai, Pemprov DKI memang telah memasang saringan sampah di 14 titik.

Namun, jika penanganan sampah tidak ditangani dari hulunya, jumlah sampah yang masuk sungai akan terus menumpuk. Mengingat jika hanya mengandalkan saringan sampah, menumpuknya sampah mudah memicu kerusakan alat. Padahal, satu alat saringan sampah harganya cukup mahal. Satu saringan sampah otomatis bisa seharga Rp 9 miliar.

Menurut Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Bharuna, sesuai UU nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, setiap lingkungan wajib mengurus sampahnya sendiri. Sampah bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tapi juga masyarakat luas. Apalagi, sesuai Pasal 4, pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, perkantoran, hotel, restoran serta bangunan lainnya, bisa dikelola sendiri dengan cara reduce, reuse, recycle (3R). Sehingga, partisipasi aktiv sangat diperlukan. Mengingat sektor tersebut ikut menyumbang produksi sampah cukup signifikan.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menginstruksikan seluruh walikota masing-masing wilayah untuk proaktif dalam menangani sampah yang masih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News