Sampah Warga Jakarta Semakin Menggunung di Bantargebang

Sampah Warga Jakarta Semakin Menggunung di Bantargebang
Sampah Warga Jakarta Semakin Menggunung di Bantargebang

jpnn.com - BEKASI-Sejak Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang diambil alih pengelolannya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, kondisi sampah terus menggunung. Bahkan, ketinggian sampah di zona I kini sudah mencapai 40 meter. Ditambah lagi, aroma bau sampah sudah mulai mengganggu pemukiman warga yang berada di kawasan tersebut.

Guna melihat pengelolaan swakelola TPST Bantargebang, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat kemarin (4/8) menggelar sidak ke tempat pembuangan sampah warga Ibu Kota tersebut. Terkait masih carut marutnya pengelolaan TPST Bantargebang pasca ditinggal PT Godang Tua Jaya, dia mengatakan karena swakelola itu masih masa transisi.  

Sehingga, kata dia, wajar bila ada kekurangan dalam pengelolaan TPST tersebut. Dia juga mengatakan, evaluasi masa transisi pengelolaan TPST Bantargebang akan dilakukan hingga tiga bulan ke depan. ”Pengambil alihan TPST baru dilakukan 19 Juli 2016 lalu, sehingga kini masih masa transisi,” terangnya saat ditemui INDOPOS di TPST Bantargebang, Kamis (4/8).

Meski begitu, Djarot mengaku, pihaknya terus melakukan berbagai upaya penyempurnaan dalam swakelola pengelolaan TPST Bantargebang. Salah satunya terkait pengelolaan sampah yang belum baik penataan sampah yang makin menggunung lantaran berbagai kendala seperti ketidaan alat berat. 

Meski begitu, Djarot mengatakan pihaknya telah mengerahkan alat berat yang dipinjam dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU dan PR) serta BUMN yang mengerjakan proyek DKI. ”Kami akan memfokuskan penataan sampah dengan cover soil,” terang wakil kepala daerah asal PDIP tersebut. 

 Metode cover soil adalah pemberian tanah di atas gundukan sampah. ”Secepatnya akan kami beri cover soil supaya sampah tidak bau menyengat seperti ini,” ungkap juga mantan Wali Kota Blitar dua periode tersebut.

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengaku kekurangan alat berat untuk pemerataan sampah di sejumlah zona pembuangan yang ada di sana karena kekurangan peralatan. 

Meski begitu, dia mengaku telah berupaya melakukan peminjaman 10 ekskavator ke Kementerian PU dan PR untuk penataan sampah yang dibuang ke TPST tersebut. Hasilnya, kata dia juga, sudah ada 27 alat berat yang didatangkan ke TPST Bantargebang tersebut.  

BEKASI-Sejak Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang diambil alih pengelolannya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, kondisi sampah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News