Sandal Usang jadi Cantik, Berharap 2 Anaknya jadi Sarjana
Belum lagi urusan rumah. Mulai menyiapkan makanan untuk anak dan suami hingga bersih-bersih. Menghias sepasang sandal sebenarnya rampung sehari.
‘’Tapi kadang memakan waktu lebih karena harus menangani kesibukan lain,’’ ujarnya.
Sandal hias bikinan Ayun lumayan laris. Pembelinya sebagian besar pelanggan es di kios Ayun. Selain itu, sejumlah pegawai puskesmas di samping kios bergantian memesan.
Tabungan Ayun bertambah. Dia kini tak lagi kebingungan ketika harus memberi uang saku dua anaknya sebelum berangkat sekolah. ‘’Sama-sama kelas V SD, hanya selisih satu tahun,’’ terangnya.
Ayun mematok harga sandal hiasnya berdasarkan jumlah manik-manik dan tingkat kesulitan motifnya. Rentang harganya Rp 40 ribu—Rp 60 ribu per pasang.
Selain sandal polos yang dikulak sendiri, Ayun tidak menampik jika ada pelanggan yang datang membawa sandalnya.
Dia menyebut manik-manik berwarna lembut lebih diminati ketimbang warna mencolok. ‘’Sayangnya kalau mau dapat manik-manik yang lengkap harus beli ke luar kota,’’ kesalnya.
Ayun menaruh harapan besar pada usaha sandal hiasnya. Dia kerap membayangkan sebuah toko berisi sandal warna-warni.
Azun iseng-iseng membuat sandal hias untuk tambahan penghasilan. Anak-anak kadang membantu di kios.
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri