Sandiaga Uno Dorong Ikan Patin Desa Koto Masjid Go Internasional

Sandiaga Uno Dorong Ikan Patin Desa Koto Masjid Go Internasional
Desa Wisata Koto Masjid dikenal dengan sebutan Kampung Patin lantaran memiliki budidaya ikan patin yang luar biasa. Foto: Antara.

Ikan patin di Desa Wisata Koto Masjid kemudian diolah masyarakat menjadi berbagai macam produk kuliner dengan cita rasa yang unik.

Ada kerupuk kulit patin, abon patin, bakso patin, siomay patin, nuget patin, otak-otak patin, cilok patin, ikan asin patin, batagor patin, hingga es dawet patin, serta ada pula keripik batang pisang, dan kelapa jelly (dekla).

Tidak hanya itu, produk ekonomi kreatif di Kampung Patin ini juga sangat menarik. Misalnya saja produk kriya dari hasil olahan bambu, seperti rotan, dan pandan.

Bahkan teman difabel (tuna rungu) juga ikut serta dalam mengolah produk kriya olahan bambu lidi rotan.

Tidak kalah menarik, Desa Wisata Koto Masjid ini memiliki program "home recycle creative", di mana produk-produk ekonomi kreatifnya memanfaatkan sampah yang masih layak pakai atau limbah paralon, lalu dibuat menjadi pot, tempat tisu, baki gelas, hiasan dinding dan piring lidi rotan.

Selain mengurangi sampah juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ada pula produk fesyen yang dihasilkan, yakni batik khas Kampar, tas rajut, hingga sendal rajut. Keunggulan lain yang menjadi daya tarik Desa Wisata Koto Masjid adalah wisata alam dan buatan.

Untuk wisata alamnya sendiri terdapat Sungai Kampar, yang menjadi salah satu sungai terpanjang di Riau, dengan panjang 600 kilometer.

Desa Wisata Koto Masjid dikenal dengan sebutan Kampung Patin lantaran memiliki budidaya ikan patin yang luar biasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News