Sarung Tenun Lokal Buatan Indonesia kini Makin Mendunia

Sarung Tenun Lokal Buatan Indonesia kini Makin Mendunia
Produk sarung asli buatan Indonesia. Foto: dok BHS

Motif sarung dihasilkan dari kombinasi bahan Premium Cotton Mercerized, serta tumpal letter BHS mendatar dengan benang songketan.

Ini menghasilkan motif yang unik dan membentuk pola berulang dalam sebuah sarung.

Yang membuat kelas Masterpiece berbeda dari Signature yaitu dari motifnya yang eksklusif dan terbatas.

Salah satu contoh motifnya adalah Songket Gunung Agung. Untuk motif Masterpiece yang tidak kalah menarik lainnya adalah Songket Ikat Fantasi, Songket Gunung Exclusive dan Songket Gunung Fantasi.

Untuk kelas Siganture sendiri memiliki motif Songket Ikat Nusantara dan Songket Gunung Crepe. Sedangkan, untuk kelas Royal memiliki motif Songket Gunung, Songket Eksklusif, Ikat Timbul Gambiran dan motif lainnya. Motif-motif ini tentunya terlihat elegan, eksklusif dengan warna-warna yang solid dan istimewa.

“Beberapa kelas produk Sarung BHS ini menentukan perbedaan harga hingga tingkat kerumitan motifnya. Waktu produksinya antara satu hingga dua bulan tergantung tingkat kerumitan motifnya. Semakin rumit motifnya, tentu membutuhkan waktu yang relatif yang lebih lama dan butuh keterampilan khusus. Namun, desain motif yang rumit mempunyai daya tarik seninya tersendiri dan menambah nilai dari sarung tersebut,” jelas Haikal Bahasuan, Direktur Marketing PT Behaestex.

Saat ini yang sarung cukup dikenal sebagai karya seni dan perpaduan mesin teknologi modern adalah Sarung BHS kelas Excellent dan Classic.

Komposisi untuk kelas Excellent menggunakan bahan Cotton Mercerized Blend dan tumpal letter BHS vertikal dengan benang kembangan.

Sarung lokal produk asli Indonesi BHS kini juga telah diakui oleh konsumen di pasar internasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News