Satu Abad NU, Cak Imin Bicara soal Presiden dari Nahdiyin

Satu Abad NU, Cak Imin Bicara soal Presiden dari Nahdiyin
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berpidato pada Sarasehan Nasional Satu Abad NU di Jakarta, Senin (30/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A Muhaimin Iskandar mengharapkan pada masa mendatang ada warga Nahdlatul Ulama (NU) atau nahdiyin lagi yang menjadi presiden.

Setelah KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, hingga kini belum ada lagi kader NU yang menduduki jabatan RI 1.

Menurut Muhaimin, reformasi telah membuka pintu bagi kader-kader NU yang berkiprah di PKB untuk menjadi pejabat tinggi.

Cak Imin -panggilan akrabnya- mencontohkan Halim Iskandar yang saat ini menjadi menteri desa. Selain itu, ada pula mantan Sekjen PKB Hanif Dhakiri yang pernah menjadi menteri tenaga kerja.

“Bu Ida fauziah yang ketua Fatayat (organisasi perempuan muda nahdiyin, red) bisa jadi menteri. Itu, kan, luar biasa,” ujar Cak Imin saat berpidato pada pembukaan Sarasehan Nasional Satu Abad NU yang digelar DPP PKB di Jakarta, Senin (30/1).

Wakil ketua DPR itu menjelaskan reformasi menyediakan peluang bagi nahdiyin untuk berkiprah di berbagai level, termasuk menjadi presiden.

Saat ini, nahdiyin dengan jabatan paling tinggi ialah KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI 2019-2022.

Cak Imin pun mengharapkan kelak nahdiyin yang menduduki posisi tinggi di pemerintahan bukan hanya Kiai Ma’ruf Amin.

Muhaimin mengatakan reformasi telah menyediakan peluang bagi nahdiyin untuk berkiprah di berbagai level, termasuk menjadi presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News