Saudi Akhirnya Akui Konspirasi Pembunuhan Khashoggi

Saudi Akhirnya Akui Konspirasi Pembunuhan Khashoggi
Jamal Khashoggi, jurnalis yang hilang di Istanbul, Turki. Foto: BBC

jpnn.com, RIYADH - Pemerintah Arab Saudi kembali mengubah pernyataannya terkait dengan pembunuhan Jamal Khashoggi. Kemarin, Kamis (25/10), untuk kali pertama, mereka mengakui bahwa pembunuhan di Konsulat Saudi di Turki itu direncanakan sebelumnya.

Pengakuan tersebut mematahkan klaim mereka sebelumnya bahwa Khashoggi terbunuh dalam perkelahian. "Informasi dari Turki menguatkan dugaan bahwa para tersangka telah merencanakan kejahatan mereka," ujar jaksa penuntut umum Saudi Saud Al Mojeb sebagaimana dikutip Al Ekhbariya.

Menurut dia, keterangan itu mengubah pemahaman Saudi tentang kasus Khashoggi.

Sejauh ini Saudi masih memosisikan Pangeran Muhammad bin Salman alias MBS sebagai sosok yang bersih. Dia tidak terlibat kasus pembunuhan Khashoggi. Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa MBS malah memimpin rapat pertama komite restrukturisasi badan intelijen kerajaan.

Perintah untuk merombak badan intelijen itu turun langsung dari Raja Salman. Kasus pembunuhan Khashoggi dikabarkan melibatkan para petinggi intelijen negara.

Karena itu, Salman berusaha membersihkan rezimnya dari mereka. Di antaranya, Wakil Kepala Intelijen Ahmed Al Asiri, Mohamed bin Saleh Al Ramih, dan Abdullah bin Khalifa Al Shayee.

Sehari sebelumnya, Menteri Energi Saudi Khalid Al Falih menegaskan bahwa skandal pembunuhan Khashoggi mencoreng citra kerajaan. "Ini bukan kematian (biasa). Ini pembunuhan. Kami mengakuinya dan sedang menghadapinya," tegasnya.

Khashoggi menghilang pada 2 Oktober. Jejak terakhirnya tercatat di konsulat yang terletak di Istanbul. Saat itu dia dijadwalkan mengambil dokumen perceraian agar bisa menikahi tunangannya yang asli Turki, Hatice Cengiz. Ketika kabar menghilangnya Khashoggi mencuat, pernyataan Saudi terus berubah-ubah.

Pemerintah Arab Saudi kembali mengubah pernyataannya terkait dengan pembunuhan Jamal Khashoggi.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News