SBY Beber Capaian Ekonomi
Kamis, 11 Februari 2010 – 17:17 WIB
JAKARTA - Gejolak ekonomi yang sempat terjadi pada 2008 lalu dijawab oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden beralasan dengan penanganan sistem ekonomi nasional yang terpadu, Indonesia pada 2009 mendapatkan hasil positif. Salah satu indikasi yang dilihat ialah adanya cadangan devisa 66,5 miliar dollar, sebagai cadangan devisa tertinggi sepanjang sejarah. Presiden menyebut angka cadangan devisa Indonesia saat ini mencapai 66,5 miliar dolar AS. ”Cadangan devisa kita saat ini mencapai 66,5 miliar dollar AS. Tentu kita ingin suatu saat cadangan devisa minimal 100 miliar dolar AS. Dengan demikian bisa lebih aman, lebih kuat bisa menghadapi goncangan baik tingkat global maupun regional.”
Dikatakan SBY, para menteri sudah melaporan capaian ekonomi Indonesia pada 2009 dalam kondisi yang baik. SBY mengklaim bahwa Indonesia mampu menekan krisis keuangan global pada 2008. Meski begitu, SBY tidak menyinggung secara langsung kaitannya dengan kasus bailout Bank Century yang dinilai karena sistemik.
“Kita bersyukur karena Indonesia berhasil menekan krisis ekonomi global. Buktinya dari laporan para menteri, capaian ekonomi kita tumbuh dengan baik dengan capai 4,5 persen. Tentu pertumbuhan 4,5 persen tersebut berada diatas angka perkiraan dunia yang hanya 3,5-4 persen. Ini hasil kerja keras kita semua, termasuk gubernur, bupati dan walikota yang berhasil menjaga kondisi ekonomi Indonesia di tengah-tengah gejolak dunia,” papar SBY di Istana Negara Jakarta, Kamis (11/2).
Baca Juga:
JAKARTA - Gejolak ekonomi yang sempat terjadi pada 2008 lalu dijawab oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden beralasan dengan penanganan
BERITA TERKAIT
- Harga Gula Pasir Makin Tinggi, Barang Menghilang
- Penuhi Kebutuhan Gula Masyarakat, PT SGN Segera Giling Tebu Petani
- PIS Sukses Tekan Emisi Karbon 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama
- Rasio Kredit Berisiko LB Bank Turun di Bawah 35 Persen, Ini Penyebabnya