SBY Tak Mau Ada 'Matahari Kembar'

SBY Tak Mau Ada 'Matahari Kembar'
SBY Tak Mau Ada 'Matahari Kembar'
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) Achmad Mubarok menjelaskan alasan mengapa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjatuhkan pilihannya ke Boediono untuk dijadikan calon wakil presiden (cawapres)-nya. Sebagai partai pemenang pemilu legislatif, Demokrat ingin menjadi pihak yang paling menentukan dalam proses pengambilan keputusan di pemerintahan mendatang. Dengan alasan itulah maka dipilihnya orang dari non-partai.

"Pak SBY yang harus menjadi lokomotif, partai-partai lain yang berkoalisi menjadi gerbong di belakangnya. Bahwa ada sharing kekuasaan dengan partai yang berkoalisi, itu pasti," ujar Ahmad Mubarok pada diskusi bertema 'Membaca Perubahan Peta Koalisi' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Rabu (13/5).

Dia menjelaskan, dengan menjadi lokomotif pemerintahan koalisi, Partai Demokrat ingin menguji diri sendiri sebagai partai besar. Pada pemilu legislatif 2004, perolehan suara Demokrat hanya 7,5 persen yang memaksa SBY harus membentuk pemerintahan koalisi pelangi. Hasilnya, Demokrat tidak mampu memimpin koalisi dengan baik.

"Sekarang, saatnya Partai Demokrat belajar sebagai partai besar. Partai Demokrat harus menjadi leader koalisi," tegas pria yang suka bicara blak-blakan ini.

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) Achmad Mubarok menjelaskan alasan mengapa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News