SBY Tak Singgung Kekuatan Perang

Malah Ungkapkan Ketergantungan Ekonomi RI-Malaysia

SBY Tak Singgung Kekuatan Perang
SBY Tak Singgung Kekuatan Perang
JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menyampaikan pidato resmi terkait memanasnya hubungan antara negara serumpun Indonesia-Malaysia. Meski seolah hendak unjuk kekuatan dengan menggelar konfrensi pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Rabu (1/9), SBY sama sekali tidak ada menyinggung soal kekuatan prajurit Indonesia bila harus menghadapi kemungkinan terburuk.

Justru diawal pidatonya, SBYmenyampaikan berbagai poin penting terkait hubungan bilateral kedua negara. SBY mengungkapkan harmonisasi dan rangkaian sejarah antara kedua negara yang telah berlangsung ratusan tahun lalu. Indonesia dan Malaysia, dikatakannya memiliki hubungan yang sangat erat bahkan yang paling erat diantara berbagai negara di dunia. Kedua negara pun dikatakan memiliki peran penting ditingkatan perekonomian ASEAN.

Jalur diplomasi, saling menahan diri namun tetap saling menghormati kedaulatan kedua negara dianggap SBY sebagai langkah yang paling tepat saat ini daripada harus terjebak pada isu-isu yang bisa menghancurkan harmonisasi kedua negara. SBY pun mengungkapkan berbagai ketergantungan ekonomi antara kedua negara.

‘’Ada 2 juta orang saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia. Tersebar di sektor pertanian, perusahaan dan sektor lainnya. Ini jumlah tenaga kerja terbesar di luar negeri.  Keberadaan tenaga kerja disana membawa keuntungan bersama bagi kedua negara,’’ kata SBY. Selain itu, ada sekitar 13 ribu pelajar Indonesia di Malaysia. Sebaliknya ada skeitar 6 ribu pelajar Malaysia di Indonesia. Hal inipun dinilai sebagai aset bangsa kedua negara.

JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menyampaikan pidato resmi terkait memanasnya hubungan antara negara serumpun Indonesia-Malaysia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News