Sebelum Bunuh Diri Bambang Tulis Surat yang Isinya Menyayat Hati

Sebelum Bunuh Diri Bambang Tulis Surat yang Isinya Menyayat Hati
Tali untuk gantung diri. Ilustrasi: DH Illustration

jpnn.com, SURABAYA - Hendrik Bambang Suwito (36) penghuni tunggal, ditemukan meninggal dunia di garasi rumah. Tubuhnya terbujur kaku dengan leher terikat tali tampar plastik biru.

Warga sekitar dan petugas gabungan dari Polsek Tambaksari, Tim Inafis Polrestabes Surabaya, satpol PP, dan linmas berdatangan ke TKP.

Preysilia Angel, kakak kandung korban, yang pertama berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Dia tidak tinggal serumah dengan Hendrik.

Mendengar keriuhan di rumah Hendrik, tetangga sekitar berlarian ke lokasi. Tidak terkecuali Yuni, warga Jalan Lebo Agung Pandansari. Meski berbeda nama gang, posisi rumahnya hanya berjarak 60 meter dari rumah almarhum.

''Saya sama tetangga, Suminah, 50, lari ke lokasi. Ini kok ramai-ramai kenapa. Nggak tahunya di rumah Pak Bambang banyak orang bergerombol,'' katanya.

Dia sempat masuk ke garasi dan melihat korban di lantai. Kondisi tali tampar pun sudah putus. Preysilia, lanjut Yuni, begitu terpukul atas meninggalnya Bambang.

Yang ditempati Bambang merupakan rumah kontrakan. Sebelumnya, dia tinggal bersama ayahnya. Namun, lebih dari setahun ayahnya meninggal dunia.

Ketua RT 02, RW 02, Wahyuli Kurniawan mengatakan, dalam kesehariannya, Bambang memang dikenal begitu santun. Meski jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Korban ditemukan telah tewas bunuh diri di garasi rumah dengan leher terikat plastik biru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News