Sedih Lihat Sayap Elang Patah, Menhut Imbau Masyarakat Tidak Menangkap Satwa Liar

jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengingatkan masyarakat tidak menangkap atau memelihara binatang berstatus liar demi terpeliharanya ekosistem alam.
Dia berkata demikian saat melakukan pelepasliaran dua elang jawa di Kamojang, Kabupaten Bandung, Minggu (11/5) kemarin.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak menangkap dan memelihara satwa liar," kata dia dalam keterangan persnya, Senin (12/5).
Menhut dalam kunjungan ke Kabupaten Bandung dengan ditemani Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko dan Dirjen PDASRH Dyah Murtiningsih.
Sebelum melepasliarkan hewan, Menhut lebih dahulu melihat sejumlah elang yang direhabilitasi akibat mengalami cedera.
Raja Juli mengaku sedih melihat kondisi satwa liar seperti elang yang mengalami cedera lantaran ditangkap, lalu dipelihara seseorang.
"Kemarin di depan mata kepala saya sendiri ada elang yang dipelihara. Namun, memang pengetahuannya kurang tentang elang akhirnya kami lihat dua sayapnya patah kasihan sekali. Kalau menyaksikan bagaimana satwa yang sakit itu bener-bener menyedihkan," ujar eks Plt Wakil Kepala Otorita IKN itu.
Raja Juli meminta masyarakat yang memelihara satwa liar untuk diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengingatkan masyarakat tidak menangkap atau memelihara binatang liar. Kenapa?
- Menhut Raja Juli Kedepankan Penanganan Karhutla Kolaboratif, Tanpa Ego Sektoral
- Optimalkan Pengelolaan Gambut di Kalteng, Kemenhut Teken MoU dengan Perusahaan Ini
- Tanam Pohon di Gunung Merbabu Bareng Pesohor, Menhut Bicara Zero Waste
- Dengar Curhat Petani Kayu Putih, Menhut Bakal Bicara dengan Mendag soal Pembatasan Impor
- Aktivis Soroti Dugaan Alih Fungsi Lahan di Dekat Kawasan Hutan Lindung Gunung Halimun Salak
- Bicara Terkait SMK Kehutanan, Menhut: Upaya Mengembangkan SDM