Seekor Gajah Dibunuh di Meureudu, Dua Gadingnya Lenyap

Seekor Gajah Dibunuh di Meureudu, Dua Gadingnya Lenyap
Tim Dokter hewan BKSDA Aceh, melihat kondisi gajah yang mati di kawasan pegunungan Kreung Tijei, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Kamis (15/11). IHSAN/RAKYAT ACEH

jpnn.com, MEUREUDU - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kembali menemukan seekor gajah jantan mati di kawasan pegunungan Krueng Tijei, Kecamatan Meureudu.

Pihak BKSDA menduga gajah tersebut dibunuh dengan motif pemburuan gading, apalagi gadingnya telah hilang.

Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan telah menerima laporan kematian gajah di kawasan dari kepala resort, Rabu (14/11).

Dia langsung mengirimkan tim ke lokasi bangkai gajah untuk melakukan nekropsi.

Tim yang diturunkan terdiri dari dari dua dokter hewan, masing-masing Drh Rosa Rikahandayani dan Drh Ridwan, Mahot dan aparat polisi dari Polres Pidie.

Setelah tim dokter BKSDA Aceh melakukan olah TKP diketahui bahwa gajah tersebut dibunuh dan telah mati selama sepekan lebih atau berkisar delapan hingga sembilan hari.

Gajah yang juga diketahui telah berusia 10 tahun tersebut, saat tim ke lokasi dan melakukan nekropsi, kata Sapto, sebagian gading telah hilang, tapi masih tersisa pangkal sepanjang 25 cm.

Tim dokter hewan BKSDA juga melakukan pemindaian di bangkai gajah dengan metal detektor. Namun, tidak ditemukan unsur logam yang tertinggal.

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kembali menemukan seekor gajah jantan mati di kawasan pegunungan Krueng Tijei, Kecamatan Meureudu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News