Sekat Antarkelas Hanya Dibatasi Kain Gorden

Sekat Antarkelas Hanya Dibatasi Kain Gorden
Siswa SDN Glinggingan 2 tengah mengikuti KBM meski ada kegaduhan dari kelas lain. Foto: HENGKY RISTANTO/Radar Pacitan

jpnn.com, PACITAN - Para siswa kelas I-V SDN Glinggangan 2, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Jatim, terpaksa belajar di ruangan yang kondisinya memprihatinkan.

Kelas mereka hanya beratapkan terop tanpa dinding. Sekat antarkelas hanya dibatasi kain gorden. Sehingga ketika kelas lain gaduh, suaranya bakal terdengar jelas di kelas sampingnya.

Kondisi itu terpaksa harus dihadapi 90 siswa SDN Glinggangan 2 terhitung sejak Selasa lalu (2/1). Sebab, kelas yang sebelumnya mereka tempati saat ini kondisinya sudah tak memungkinkan untuk dipakai.

Lantai keramik ruang kelas mengalami retak-retak. Plafon kelas juga banyak yang jebol. Saluran air yang berada persis di belakang sekolah ambles.

‘’Hampir seluruh bangunan sekolah mengalami retak dan terancam longsor. Jadi, kami memutuskan mendirikan tenda di halaman sekolah untuk pelaksanaan KBM,’’ kata Murtini, kepala SDN Glinggangan 2.

Pendirian terop di halaman sekolah untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) darurat sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan dinas pendidikan (dindik).

Itu sekaligus menjadi pertimbangan pihak sekolah setelah mendapat usulan dari wali murid. Sebab, mereka lebih menghendaki pelaksanaan KBM digelar darurat daripada harus menumpang belajar di SDN Glinggangan 1.

‘’Wali murid banyak yang mengeluh jauh jika KBM digelar di SDN Glinggangan 1,’’ ungkap Murtini.

Kondisi ruang kelas SDN Glinggingan 2, Pringkuku, Pacitan, Jatim, tidak layak menjadi tempat belajar mengajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News