Sektor Pariwisata Terpukul Harga Tiket Pesawat Mahal, Lantas?

Sektor Pariwisata Terpukul Harga Tiket Pesawat Mahal, Lantas?
Penumpang di Bandara. Ilustrasi Foto: Jawapos.com

Ida mengingatkan, data kunjungan wisatawan bukan satu-satunya acuan. "Data kedatangan wisatawan tinggi, jangan buru-buru girang. Siapa tahu, ternyata data kunjungan keluarnya juga tinggi," ujarnya.

Maksudnya, warga Kalsel yang lebih memilih menghabiskan uangnya di luar daerah. Enggan berlibur di sini. "Contoh, baru-baru ini ada rombongan study tour asal Kalsel terbang ke Yogyakarta. Satu pesawat sampai penuh dengan pelajar kita lho," sesalnya.

BACA JUGA: Dikabarkan Hanya Angkut 3 Penumpang Rute Padang-Soetta, Begini penjelasan Lion Air

Jika uang itu dihabiskan di sini, Ida yakin bakal sanggup menggeliatkan ekonomi lokal. "Perputaran uang warga Kalsel mestinya dinikmati oleh masyarakat Kalsel juga," tegasnya.

Ketimbang merisaukan harga tiket, Ida menyarankan untuk fokus membenahi infrastruktur wisata lokal. Dia mengambil contoh Kotabaru. Sebagai kabupaten yang dianugerahi garis-garis pantai mempesona. "Mau tak mau semua instansi harus duduk bersama," tukasnya.

Dinas Pendidikan diajak meneken MoU (nota kesepahaman). Menginstruksikan sekolah-sekolah untuk mengambil paket-paket wisata lokal sebagai pilihan study tour. Sementara Dinas Pekerjaan Umum dituntut membenahi infrastruktur objek wisata. Misalkan, jalan yang rusak harus diaspal mulus. (fud)


Ketimbang merisaukan harga tiket pesawat mahal, lebih baik membenahi infrastruktur wisata lokal.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News