Sektor Peternakan Indonesia Meningkat Berkat Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio

Sektor Peternakan Indonesia Meningkat Berkat Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio
Ternak sapi di kandang kelompok wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Ilustrasi. Foto: ANTARA/Hery Sidik

jpnn.com, JAKARTA - Capaian program inseminasi buatan dan embrio transfer dalam sektor peternakan Indonesia cukup membanggakan.

Lewat intervensi dua program andalan itu rata-rata populasi ternak di Indonesia naik sebesar 8 persen per tahun.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Nasrullah, mengaku bangga atas capaian jajaran PKH dan pemerintah daerah itu.

Menurutnya, keandalan teknologi inseminasi buatan dan transfer embrio di Indonesia juga diakui oleh negara lain.

Hal ini, tutur Nasrullah, dibuktikan dengan dikirimnya beberapa petugas dari negara lain untuk belajar ke Indonesia.

"Palestina, Kyrgystan, Timor Leste, Sudan, dan Suriname adalah beberapa negara yang sudah mengirimkan petugasnya untuk belajar ke Indonesia," jelas Nasrullah belum lama ini.

Nasrullah menjaga para pihak dan para mitra untuk tetap kompak. Melalui cara itu, dia yakin upaya meningkatkan populasi dan produksi ternak untuk mewujudkan swasembada protein hewani di Indonesia bisa dicapai.

Saat ini, kata dia, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih berjangkit di Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta kepada dinas provinsi/kabupaten/kota dan petugas agar bisa berinovasi untuk memasifkan pelaksanaan vaksinasi, penandaan dan pendataan ternak untuk menghindari kejadian PMK berulang.

Dua program andalan inseminasi buatan dan transfer embrio meningkatkan rata-rata populasi ternak di Indonesia naik sebesar 8 persen per tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News