Seleksi Masuk PTN Jalur Mandiri Harus Dioptimalkan

 Seleksi Masuk PTN Jalur Mandiri Harus Dioptimalkan
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti

jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan kursi di PTN melalui seleksi jalur mandiri.

Diatur di Permenristekdikti Nomor 126 Tahun 2016 pola penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dilaksanakan melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan Seleksi Mandiri.

Setelah SNMPTN dan SBMPTN selesai dilaksanakan, beberapa PTN membuka pendaftaran seleksi mandiri yang pelaksanaannya diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN. Seleksi mandiri diselenggarakan untuk memenuhi daya tampung yakni paling banyak 30% dari daya tampung program studi yang bersangkutan.

"Ini pendaftarnya saya rasa sangat tinggi sekali. Dibandingkan tahun lalu (pendaftar jalur mandiri di Undip) hanya 26 ribu sehingga naik sebesar 25 persen," terang Nasir saat meninjau Seleksi Ujian Mandiri (SUM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sabtu (14/7).

SUM Undip diikuti sekitar 31.610 pendaftar untuk memperebutkan 2.359 kursi. Lokasi tesnya di 21 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Nasir mengungkapkan, seleksi mandiri tetap digelar karena di dalam penerimaan mahasiswa baru ada beberapa faktor di mana kuota SBMPTN maupun SNMPTN mungkin tidak terpenuhi.

"Mungkin diterima di perguruan tinggi lain seperti perguruan tinggi kedinasan sehingga meninggalkan SBMPTN atau SNMPTN," sebutnya.

Untuk itu, Kemenristemdikti memfasilitasi PTN untuk menyelenggarakan seleksi mandiri dengan ketetapan yang diserahkan pada PTN masing-masing dengan daya tampung maksimal 30%.

Menristekdikti Mohamad Nasir berharap masyarakat menoptimalkan masuk PTN melalui jalur mandiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News